Menanggapi hal tersebut Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania, mengatakan BMW sangat yakin dengan kendaraan listriknya. Namun untuk melampaui pencapaian mobil konvensionalnya membutuhkan waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa yang membuat mobil listrik BMW butuh waktu bertahun-tahun untuk melampaui mobil konvensionalnya? Lanjut Jodie menjelaskan, teknologi menjadi faktornya.
Dari faktor teknologi tersebut masih banyak yang harus dipelajari dan dipahami. Sebab teknologi mobil listrik adalah sesuatu yang baru, dan masih harus diberi tahu dari segala sisinya kepada masyarakat.
"Karena ini teknologi baru dan penerimaan dari konsumen harus ditingkatkan. Dari sisi awareness. Jadi kita bukan hanya fokus menghadirkan saja tapi juga infrastruktur yang lengkap dan kemudahan aksesnya," tutur Jodie.
Baca juga: BMW Luncurkan 10 Model Mobil Tahun Depan |
Untuk itu, lanjut Jodie mengatakan, BMW giat membantu pemerintah dan instansi lainnya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai kendaraan listrik yang sebentar lagi mau tidak mau akan menjadi tren baru di industri otomotif Indonesia dan seluruh dunia.
"Bentuk dukungan kami adalah transfer teknologi. Seputar teknisi teknologi baterai, jadi kami menghadirkan tenaga ahli untuk pelatihan di pemerintahan dan edukasi ke PLN dan berbagi pengalaman apa yang sudah dilakukan di negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Eropa," pungkasnya. (khi/rgr)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta