Setidaknya itu yang ada di pikiran Suzuki. Suzuki merasa nilai psikologis sebuah mobil sudah naik. Jika dulu Rp 100 juta dinilai kemahalan sekarang sudah naik jadi Rp 200 juta.
"Kalau dulu kita lihat psychological price itu di angka Rp 100 juta naik ke Rp 150 juta sekarang sudah naik lagi ke angka Rp 200 juta jadi udah beda nih psychological price untuk first car buyer, makin lama makin naik," ungkap Direktur Pemasaran 4W Suzuki Indomobil Sales, Donny Ismi Saputra di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hatchback, L-MPV, L-SUV itu sekitar 60-75 persen pembelinya adalah first car buyer," kata Donny.
"Kalau angka Rp 150 juta ke bawah ya kira-kira bisa dapat hatchback, bisa dapat LMPV, atau bisa lari ke LCGC 3 baris it's depend. Atau kalau dia punya pendapatan lebih banyak kenapa sekarang akan berubah karena sekarang income tidak hanya dari suami saja, sekitar 85 persen perempuan sudah bekerja jadi double income. Nah kalau double income tentunya buying powernya akan berbeda," sambung Donny lagi.
Hal itu kata Donny membuat mobil dengan kisaran harga Rp 150-200 juta menjadi lebih bervariasi sehingga memberikan pilihan kepada konsumen.
"Harga produk mobil dan bentuknya itu Rp 100-250 juta itu banyak variasinya, bisa dapat city car, hatchback, SUV, crossover, SUV, LCGC 3 baris bisa dapat macam-macam. Nah apa yang membedakan, preferensi individu itu yang pertama yang kedua adalah value dari kendaraan itu sendiri mau bagaimana dengan dia, apa digunakan setiap hari, weekend, atau hal-hal lain seperti bisnis," tuturnya.
Bagaimana menurut Otolovers, Rp 200 juta bukan lagi harga yang mahal untuk sebuah mobil?
Ikuti polling mobil terbaik di harga Rp 300 juta dengan mengklik link ini (dry/ddn)












































Komentar Terbanyak
Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!
Viral Ertiga Lawan Arah di Jakpus, Ditegur Malah Rasis dan Mukul!
Shell, BP, Vivo Siap Jualan Bensin Lagi, Stok Mulai Tersedia