Toyota sudah punya mobil hybrid dan mobil hidrogen. Pabrikan Jepang itu juga sedang mengembangkan mobil listrik dengan membentuk perusahaan baru bersama Mazda dan Denso.
Soal prioritas mobil listrik atau hidrogen, Toshiyuki Mizushima, President of Powertrain Company Toyota Motor Corporation, menegaskan pihaknya tidak pilih kasih. Dia mengatakan, Toyota fokus ke semua teknologi yang dikembangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prius plug in hybrid Foto: Toyota |
"Karena tergantung region atau negara, kebutuhan atau situasinya berbeda-beda. Di beberapa negara mobil listrik mungkin lebih tepat, di negara lain mungkin mobil hidrogen yang lebih tepat," ucapnya.
Di kesempatan lain, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, mengatakan mobil hybrid, plug-in hybrid, elektrik sepenuhnya, dan mobil hidrogen memiliki kesamaan. Semuanya mendapatkan teknologi elektrifikasi. Hanya kadar elektrifikasinya yang berbeda.
Mobil hybrid Prius Foto: Toyota |
Misalnya, kendaraan hybrid hanya menggunakan 25 persen elektrifikasi, plug-in hybrid 75 persen elektrifikasi, mobil listrik sepenuhnya dan mobil hidrogen 100 persen elektrifikasi.
Kendaraan listrik Toyota i-Road Foto: REUTERS/Mark Blinch |
"FCV (kendaraan sel bahan bakar/bertenaga hidrogen) itu close to zero emission, karena menggunakan H2 (hidrogen yang juga diproduksi dengan cara tanpa emisi). Kalau BEV (baterai electric vehicle/mobil listrik sepenuhnya) itu zero emission, tapi pembangkit listriknya yang belum," kata Warih. (rgr/ddn)












































Prius plug in hybrid Foto: Toyota
Mobil hybrid Prius Foto: Toyota
Kendaraan listrik Toyota i-Road Foto: REUTERS/Mark Blinch
Komentar Terbanyak
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta
Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus