"Kalau biasanya mobil listrik menggunakan motor DC, smartvi ini cukup menggunakan motor induksi atau motor AC tiga fase," ujar Dosen S2 Industri Elektronik PENS sekaligus ketua tim riset untuk mobil smartvi Era Purwanto.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sistem pengaturan motor AC memang lebih sulit. "Makanya kami mengembangkan teknologi vector control dan field oriented control," tambah Era.
Teknologi vector control sendiri akan memperlakukan motor induksi seperti motor DC. "Teknologi tersebut akan mengoptimasi motor induksi sebagai penggerak mobil listrik. Seluruh desainnya akan seperti motor DC, tapi pakai motor AC," jelasnya.
Teknologi vector control tersebut merupakan yang pertama dikembangkan untuk mobil listrik di Indonesia.
"Ini yang pertama untuk mobil listrik. Kami juga sedang mengembangkan teknologi field oriented control yang nantinya bisa menganalisis rugi. Contohnya kalau jarak jauh, motor listrik akan panas dan mengurangi daya. Dengan teknologi ini kita bisa memantau panasnya berapa, sehingga ruginya berapa," tambah Era.
![]() |
Adapun tim riset smartvi ini terdiri dari 6 dosen, 6 mahasiswa S2, dan 12 mahasiswa D4 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. "Kami sudah mengembangkan ini sejak 2004, dengan dana dari Kemenristekdikti," ujar Era.
Kedepan, mobil smart city ini juga akan dikembangkan dengan teknologi sel surya atau solar cell. "Kami juga akan menambahkan motor di masing-masing rodanya, sehingga nyetirnya enak, tanpa power steering," pungkasnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar