"Pada akhir tahun rencana strategis Aliansi 2022, kami menargetkan untuk melipatgandakan sinergi tahunan menjadi β¬10 miliar. Untuk mencapai hal ini, Renault, Nissan dan Mitsubishi Motors akan mempercepat kolaborasi pada common platform, powertrain dan generasi terbaru teknologi mobil listrik, swakemudi dan konektivitas. Dari sisi lain, sinergi akan ditingkatkan dengan skala pertumbuhan perusahaan. Total penjualan tahunan kami diperkirakan akan melampaui 14 juta unit, dengan pendapatan diperkirakan mencapai $240 miliar di akhir periode perencanaan," ujar Chairman and Chief Executive Officer Alliance Carlos Ghosn dalam siaran pers, Selasa (19/9/2017).
Dalam Aliansi 2022, anggota aliansi akan meningkatkan penggunaan common platform. Di mana 9 juta unit kendaraan dibangun berdasarkan empat common platform. Rencana ini termasuk penambahan penggunaan common powertrain menjadi 75% dari total penjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua belas kendaraan listrik beremisi nol akan diluncurkan hingga tahun 2022, dengan menggunakan platform dan komponen baru kendaraan listrik di berbagai segmen. Pada periode yang sama, 40 kendaraan akan diperkenalkan dengan tingkatan swakemudi yang berbeda, semuanya akan bermuara pada kemampuan swakemudi secara utuh. Menjadi operator layanan robo-vehicle ride-hailing adalah bagian utama dari strategi layanan mobilitas yang baru.
Aliansi juga meluncurkan logo baru dan kehadirannya di dunia maya, untuk melambangkan konvergensi dan kerja sama antara perusahaan anggota aliansi.
"Rencana ini akan mendorong pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan anggota aliansi. Kami ingin mewujudkan pertumbuhan sinergi, dengan tiga perusahaan swakemudi bekerja sama secara efisien. Aliansi telah berkembang dan beroperasi dengan dua perusahaan sejak 1999. Dengan Aliansi 2022, kami akan membuktikan bahwa kita akan tumbuh dan memberikan performa terbaik dengan 3 perusahaan anggota aliansi, bahkan lebih," ujar Ghosn.
Tahun ini, Renault, Nissan dan Mitsubishi Motors menjadi grup otomotif terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan. Pada semester pertama tahun 2017, volume penjualan gabungan meningkat tujuh persen berdasarkan year-on-year menjadi 5,27 juta unit, sementara penjualan agregat kendaraan listrik mencapai total gabungan lebih dari 500.000 unit.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta