Kalau Mobil Listrik dan Hybrid Mahal, Konsumen Ogah Beli

Kalau Mobil Listrik dan Hybrid Mahal, Konsumen Ogah Beli

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Jumat, 01 Sep 2017 08:31 WIB
Ilustrasi: Proses pengisian baterai mobil plug-in hybrid BMW i8 (Foto: Hasan Al Habshy)
Jakarta - Pemerintah berencana membuat program mobil ramah lingkungan yang baru, yakni Low Carbon Emission vehicle (LCEV). Di dalamnya termasuk jenis mobil hybrid dan listrik yang saat ini harganya cukup tinggi.

Untuk itu, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Jongkie D. Sugiarto, mengatakan harus ada penyesuaian harga jika program pemerintah tersebut mau berjalan mulus.

"Ini yang kita berikan masukan-masukan ke pemerintah tadi, LCEV mau jalan ya harus harmonisasi tarifnya. Contoh harga (mobil listrik/hybrid) Rp 800 juta, dengan uang segitu beli mobil biasa dapat berapa? Tiga, betulkan? Terus mau beli? Mahal," ujarnya kepada wartawan di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika harganya disesuaikan dengan kondisi keuangan konsumen Indonesia pada umumnya, dengan segala kelebihan yang ada pada jenis mobil listrik ataupun hybrid, maka ketertarikan konsumen untuk memiliki mobil tersebut pasti ada.

Karena, kata Jongkie, konsumen mobil di pasar Indonesia pada umumnya keberatan untuk mengeluarkan biaya yang cukup tinggi meski jenis mobil tersebut mempunyai kelebihan dan pengaruh baik untuk lingkungan.

"Sekarang kita tempatkan diri kita sendiri, mobil ini nggak ada polusinya nih, tapi Rp 800 juta, mobil ini cinta lingkungan, iya tapi lebih cinta duit kita. Kita pakai logika saja," pungkasya. (khi/rgr)

Hide Ads