Perusahaan patungan itu diberi nama eGT dengan kepemilikan 50 persen Donfeng sementara Renault dan Nissan masing-masing 25 persen. Misi utama membangun perusahaan ini adalah mengembangkan mobil listrik yang bisa dijual dengan harga murah, namun modelnya SUV.
Mobil listrik ini diklaim bakalan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dengan harga terjangkau, desain bagus yang sesuai dengan selera masyarakat China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
eGT rencananya akan beroperasi di kota Shiyan, Provinsi Hubei, China Tengah.
Renault-Nissan bukanlah pabrikan mobil pertama yang kerjasama dengan perusahaan China. Sebelumnya Daimler dan BMW juga sudah melakukan hal serupa diikuti dengan VW dan Ford. (dry/rgr)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta