Mobil Listrik Harus Disiapkan Tempat Pengisian Baterainya

Mobil Listrik Harus Disiapkan Tempat Pengisian Baterainya

Dina Rayanti - detikOto
Rabu, 09 Agu 2017 21:54 WIB
Stasiun pengisian baterai di luar negeri (Foto: Getty Images)
Jakarta - Mobil listrik sudah mulai menjadi perhatian di beberapa negara termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar pengembangan mobil listrik bisa dipercepat. Para produsen pun berlomba-lomba untuk menciptakan mobil masa depan ini. Namun pengembangan mobil listrik juga harus diiringi dengan tempat pengisian baterai.

Apalagi untuk jalanan seperti di ibukota Jakarta yang macet. Jika tak memiliki stasiun pengecasan baterai bisa jadi mobil-mobil listrik banyak yang mogok di jalan karena kehabisan baterai. Untuk di Indonesia, mobil ramah lingkungan jenis plug-in hybrid diprediksi yang paling cocok. Jika kehabisan baterai, maka mobil bisa tetap berjalan dengan menggunakan mesin konvensional.

"Gini lho, hybrid itu kan listrik tapi listriknya didapat dari mesin yang dia gendong, kalau mobil listrik dapatnya dari colokan rumah plug-in jadi yang disampaikan Pak Menteri itu mobil listrik cuma yang menggendong mesin baterainya. Kalau full electric dia tidak menggendong mesin jadi listriknya mesti dicariin sumber untuk ngecas, kan nggak bisa memang ditiup ngisi," pungkas Dirjen ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan di kantornya, Jakarta, Kamis (9/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya PLN mengklaim telah memiliki 479 titik Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Jakarta namun untuk motor listrik. Sehingga untuk mobil listrik PLN harus menyiapkan lebih banyak stasiun lagi.

"Memangnya sudah ada? Nggak tau saya malah belum dapat info mungkin di beberapa lokasi tertutup seperti di lokasi wisata atau di komplek mereka siapkan itu. Tapi yang terbuka seperti SPBU saya rasa belum ada tapi yang stasiun pengisian listrik itu dikembangkan dulu, supaya ada standarnya sehingga nanti kendaraan listrik yang mau diedarkan itu bisa menyesuaikan standar," tutur Putu. (dry/ddn)

Hide Ads