Hal ini tak lepas dari permasalahan klasik, yakni tidak siapnya infrastruktur dan tidak adanya kebijakan yang menguntungkan bagi konsumen serta pabrikan.
"Mercedes-Benz listrik sudah ada, plug ini hybrid di Malaysia dan Thailand pun sudah ada. Karena di sana (Malaysia dan Thailand-Red) infrastruktur, kebijakan pajak sudah ada di sana," ujar Department Manager Public Relations PT Mercedes-Benz Distributions Indonesia, Dennis Kadaruskan, di Bandung, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendaraan itu harus memberi keuntungan untuk konsumen, tetapi juga memberi keuntungan untuk lingkungannya juga. Jika tujuannya untuk bisa mengurangi dampak negatif, seperti mengurangi emisi memperkenalkan mobil ramah lingkungan itu menjadi strategi yang tepat," katanya.
"Karena sebetulnya teknologi hybrid itu lebih mahal, oleh sebab itu membutuhkan dukungan pemerintah. Tapi memiliki kelebihan bisa mengurangi emisi dan irit bahan bakar," tambahnya. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah