Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto mengaku, saat ini pihaknya masih mempertimbangkannya. Toyota akan memutuskan tahun ini apakah bakal meluncurkan minivan itu di Indonesia atau tidak.
"Dalam waktu dekat kita putusin. Jadi kalau dengar ada launching khususnya di Asia, terus setir kanan kayak di Thailand atau Jepang, itu ada kemungkinan. Kalau setir kiri sih kita tidak mungkin bawa ke Indoensia. Nah kalau Thailand dan Jepang, posibility-nya ada. Tapi ada pertimbangan-pertimbangannya," kata pria yang akrab disapa Suryo tersebut saat dihubungi detikOto, Rabu (5/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk tahap awal--jika benar memang akan meluncurkan minivan tersebut--Toyota akan mendatangkannya dalam skema impor utuh (CBU). Namun impor kendaraan itu, kata Suryo, membutuhkan upaya yang cukup besar, sehingga masih menjadi pertimbangan Toyota.
"Effort pertama kalau kita mau masukinnya (CBU) ke Indonesia kan butuh proses untuk registrasi dan sebagainya, termasuk shipping. Kedua untuk proses dokumennya kan dia butuh form-form yang berbeda dengan produksi lokal untuk proses jadi nomor polisi. Itu juga merupakan salah satu yang kita pertimbangkan juga," ujar Suryo.
![]() |
Suryo belum mau memastikan, kapan minivan pengganti NAV1 itu bakal meluncur di Indonesia. "Bisa jadi diluncurkan tahun ini, bisa jadi tahun depan," elaknya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar