Namun dilihat dari segi penjualan, mobil disegmen hatchback dan Crossover justru yang menjadi tulang punggung penjualan Mazda saat ini.
"Karena kan CX-5 kita juga kan sudah menipis stoknya, karena kita kan juga sudah mau ganti (CX-5 baru) kan, trus kalau untuk Mazda 6 juga volumenya enggak banyak ya, jadi sekarang andalannya Mazda 2 sama CX-3 lah ya," ujar Direktur Penjualan, Pemasaran dan PR PT EMI, Ricky Thio, kepada wartawan, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mazda 2 30 persen, CX-3 30 persen, sisanya gabungan," katanya.
Untuk itu, meski saat ini pasar SUV dan MPV melonjak dan menekan mobil disegmen lainnya, produk hatchback dan crossover masih terus dipertahankan oleh Mazda. Hal tersebut lanjut Thio mengatakan, dikarenakan tipikal konsumen Indonesia yang masih membutuhkan kedua jenis mobil itu.
"Kalau bicara 2004 hatchback laku banget, karena murah dan orang enggak butuh mobil gede. 2012-an LMPV naik, dengan dominan merek satu doang, hatchback tetep ada. tiap kali enggak semua butuh seven seater. semua yang beli enggak butuh tiap hari (MPV/SUV), no everyday seven seater. Tipikal orang Indonesia kalau gue bisa dapet seven seater kenapa enggak," tuturnya.
"Masyarakat makin maju, sudah sadar, mereka mulai kebutuhan saya ya ini jadi beli ini aja. enggak nengok sana sini," tutup Thio. (khi/dry)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar