Distribusi resmi mobil-mobil Mazda di Indonesia kini ditangani oleh PT Eurokars Motor Indonesia. Di bawah PT Eurokars Motor Indonesia, Mazda meluncurkan crossover CX-3.
Sebelumnya, PT Eurokars Motor Indonesia sudah memperkenalkan CX-3. Kini, harga resmi crossover itu sudah diumumkan yakni mulai Rp 388 juta.
Mazda CX-3 di Indonesia ditawarkan dalam dua varian Mazda CX-3 yaitu TOURING dan GRAND TOURING (GT). Pada varian tertinggi yaitu GT telah dilengkapi dengan fitur keselamatan tingkat tinggi yaitu i-ACTIVSENSE yang didalamnya tercakup fitur keselamatan ALH (Adaptive LED Headlamps), BSM (Blind Spot Monitoring) + RCTA (Rear Cross Traffic Alert), LDWS (Lane Departure Warning System), SCBS-Forward (Smart City Brake Support-Forward) dan DAA (Driver Attention Alert).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun harga resmi Mazda CX-3 untuk dua tipe tersebut yaitu:
Mazda CX-3 Type Touring: Rp 388.000.000
Mazda CX-3 Type Grand Touring: Rp 435.000.000
Harga itu adalah harga on the road untuk wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Tapi, harga tersebut bersifat sementara karena merupakan harga peluncuran perdana. Harga perdana itu berlaku mulai awal April 2017 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sampai akhir Mei 2017.
Baca juga: Sensasi Menjajal CX-3 di Thailand, Laos dan Vietnam
Mazda CX-3 ditawarkan dengan pilihan warna baru seperti Machine Grey dan Titanium Flash. Tapi, pilihan warna seperti Snowflake White Pearl Mica, Jet Black hingga warna andalan Mazda yaitu Soul Red Metallic tetap ada.
Untuk menambah kesenangan berkendara, Mazda CX-3 Touring menggunakan bahan jok leatherette dengan aksen jahitan senada dengan warna jok yang memberikan kesan mewah. Sementara untuk Mazda CX-3 varian tertinggi atau Grand Touring menggunakan bahan jok leather dengan aksen jahitan berwarna merah dipadu dengan bahan suede yang memberikan kesan sporty sekaligus menambah kenyamanan berkendara.
Mazda CX-3 saat ini juga telah mengadopsi fitur terbaru Mazda yang disebut dengan G-Vectoring Control (GVC).
GVC merupakan teknologi terbaru dan luar biasa dari Mazda yang baru pertama kali digunakan pada kendaraan. GVC akan mengurangi torsi mesin sebanyak maksimal 3% (sangat sedikit dan tidak akan terasa) saat mobil mulai memasuki tikungan, dan mengembalikannya lagi saat keluar dari tikungan.
Namun, kerja yang sederhana ini berlangsung berulang-ulang dengan sangat cepat hingga sepersekian detik termasuk saat mobil berjalan lurus. Perlu diingat bahwa mobil bejalan lurus bukan berarti bisa lurus dengan sempurna, namun sebenarnya mobil berjalan berkelok-kelok, walau dalam skala sangat kecil.
Di saat torsi mesin dikurangi, maka bobot mobil akan berpindah ke depan sehingga menambah grip ban depan yang akan mengurangi kemungkinan understeer, sekaligus secara otomatis mengalihkan gaya sentrifugal ke samping menjadi sedikit ke depan.
Saat torsi mesin dikembalikan, maka bobot mobil akan pindah ke belakang sehingga menambah grip ban belakang yang akan mengurangi kemungkinan oversteer, sekaligus secara otomatis mengalihkan gaya sentrifugal ke samping menjadi sedikit ke belakang.
Dari sisi kenyamanan, GVC akan mengurangi derita pengemudi maupun penumpang akibat gaya sentrifugal ke samping saat mobil melaju di tikungan. Dengan demikian kelelahan pengemudi maupun penumpang akan sangat berkurang sehingga menjadikannya lebih nyaman.
Dari sisi keselamatan, GVC juga akan mengurangi derita mobil itu sendiri akibat gaya sentrifugal ke samping saat mobil melaju di tikungan, sehingga kemungkinan understeer maupun oversteer akan jauh berkurang.
Mazda CX-3 juga menganut filosofi disain β KODO: Soul of Motion - khas Mazda dan mengadopsi secara penuh fitur-fitur unggulan SKYACTIVβTechnology, mulai dari mesin 2.000 cc 4-Silinder segaris, DOHC, 16 Valve dengan teknologi SKYACTIV-G, dipadu dengan penggunaan transmisi otomotis SKYACTIV-DRIVE 6-Speed Automatic. Selain itu, adanya SKYACTIV-CHASIS, dan penggunaan baja berkualitas tinggi SKYACTIV-BODY secara sempurna menambah tingkat keamanan dan kenyamanan, baik untuk pengemudi maupun pengendara Mazda CX-3.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru