"Kami mendukung kebijakan pemerintah. Karena kami yakin kebijakan-kebijakan seperti itu sudah diukur untuk memberikan dampak yang positif," kata Wakil Presiden Eksekutif Toyota Astra Motor, Henry Tanoto.
Kabar yang beredar sebelumnya, LCEV akan menggantikan program LCGC. Tapi, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan menegaskan keberadaan mobil KBH2, atau yang disebut juga Low Cost Green Car (LCGC) akan tetap bertahan di pasar otomotif roda empat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan yang sama, Executive General Manager Vehicle Sales Operation Sub Directorate PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto menyebut, dengan adanya program LCEV, pihaknya bisa saja membawa mobil berteknologi hybrid lebih intens lagi.
"Kita tunggu studinya. Kalau itu menguntungkan konsumen, kenapa tidak kita kenalkan ke konsumen hybrid kita lebih banyak. Hybrid akan diuntungkan dengan regulasi-regulasi baru itu. Kita menginginkan, kalau pemerintah sangat pro terhadap kendaraan ramah lingkungan, pasti kebijakan mengarah ke sana. Kenapa LCGC ke LCEP, pastinya karena ingin mendapatkan output yaitu emisi yang lebih rendah," kata Soerjo. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa