Daerah di kaki Gunung Ciremai ini memiliki situs purbakala dari zaman Megalitikum (zaman batu) dan Neolitikum. Jadi bisa Anda bayangkan berapa umur desa, menarik untuk tujuan Datsun Risers Expedition 2 kali ini.
"Desa Cibuntu secara harfiah memang berarti buntu, tapi ada filosofinya yang khusus dikaitkan dengan asal usul penciptaan kehidupan. Cibuntu memiliki filosofi saripati embun, setetes air yang nyata, tanpa setetes air takkan ada kehidupan," ujar Amangkurat, tokoh masyarakat Desa Cibuntu yang tampak segar di usianya yang masuk 70 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga kuburan batu yang disimpan di Cipari Kuningan. "Sampai ke kendi kecil, semua dari bahan yang sama, tidak ada di sini," ujar Amangkurat.
Di desa ini juga ada sumber mata air kahuripan yang sangat jernih, bisa diminum langsung tanpa dimasak. "Kalau dimasak malah enggak enak, saya bisa nyimpen sampai berbulan-bulan," ujar Kepala Desa Cibuntu Awam.
1. Kambingnya Lebih Banyak dari Warga
|
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
"Jadi jumlah kambingnya lebih banyak dari warga yang hanya mencapai 1.000 orang," tambah Mulyana anggota Kelompok Penggerak Pariwisata Desa Cibuntu.
Amangkurat menambahkan Kampung Kambing mulai dibangun pada tahun 1980-an. Kampung kambing dibuat demi alasan kesehatan warga.
Sebelum ada kampung kambing, warga memelihara kambing di rumah masing-masing. Agar rumah bersih dari kotoran kambing diputuskan untuk memisahkan kandang dari rumah.
"Setelah 1980-an jadi tempat khusus kambing-kambing, ditempatkan di sana kemudian ada Inpres Desa Tertinggal, masyarakat menyepakati untuk membuat kelompok peternak, jadi booming, jadi semakin ramai, semakin menarik perhatian, jadi bangunannya kian bertambah," ujar Amangkurat.
2. Curug Gongseng
|
Foto: Dadan Kuswaraharja
|
Bagaimana jika ingin menginap di Desa Cibuntu, tenang ada warga yang menyewakan rumahnya menjadi home stay. Total ada 68 buah home stay yang menyediakan ratusan kamar.
Halaman 2 dari 3












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut