Setelah dijamu dengan tarian bedaya pakungwati dan aneka makanan khas Cirebon seperti tahu gejrot oleh adik Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, Pangeran Goemelar Soeradiningrat di bangsal Pringgadani, risers bisa melihat suasana keraton. Salah satunya adalah Kereta Kencana Singa Baron.
"Kereta Kencana Singa Barong ini leluhurnya mobil. Dibuat tahun 1549 oleh Panembahan Losari, cucu dari Sunan Gunung Jati," ujar Nanang, salah seorang abdi dalem Keraton Kasepuhan yang menjadi guide para risers di Keraton Kasepuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada dua kereta kencana, yang satu yang asli yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1942 dan satunya replika yang masih digunakan saat kirab 1 Muharram dan pelantikan Sultan.
"Kereta dibuat dari kayu laban dengan beso ukiran cirebonan," ujar Nanang.
Kereta Kencana Singa Barong juga menyatukan 3 unsur dari Cirebon, India, dan Mesir. Bisa dilihat dari adanya lambang seperti belalai gajah, kepala naga dan sayap Buroq. "Sebagai simbol persahabatan antara Cirebon, India dan Mesir," ujarnya.
Kereta juga dilaburi dengan serbuk intan sehingga kalau terkena matahari kereta terlihat berkilauan.
Untuk menarik kereta kencana ini tidak menggunakan kuda melainkan kerbau putih.
Selain kereta kencana, risers di Keraton Kasepuhan bisa melihat aneka barang kuno lain seperti senjata dan meriam dari India, China dan Portugis.
Ekplorasi risers di Sultan Kasepuhan ditutup dengan salat Duhur bersama di Mesjid Agung Sang Cipta Rasa. Saat ini pukul 14.00 WIB, risers menikmati makan siang di warung Nasi Jamblang Ibu Nur. (ddn/lth)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?