Namun Vice President Corporate Communications, BMW Group Indonesia, Jodie O'tania mengatakan BMW membutuhkan kepastian aturan main soal mobil beremisi rendah.
"Dan kalau dari segi bisnis, jelas kepatian dari regulasi atau peraturan sangat dibutuhkan BMW. Karena rencana kita itu dibuat 5-10 tahun ke depan, rencana kita tidak bisa berubah begitu saja. Oleh sebab itu kami butuh kepastian dari pemerintah," tambah Jodie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pastinya kita juga mau win-win solution dari segi benefit pajak, untuk kendaraan E-Mobility atau semua kendaraan yang menggunakan tenaga listrik menjadi bahan bakar. Bisa sepenuhnya menggunakan listrik, sebagian atau dikawinkan dengan mesin konvensional. Jadi BMW punya jenis engine yang bertahap, BMW punya mesin konvensional, mesin hybrid, dan listrik," kata Jodie.
BMW lanjut Jodie, sudah memperkenalkan teknologi yang ramah lingkungan sejak tahun 2013 lalu, sampai akhirnya di 2016 kemarin, BMW merilis i8.
"Dan kita jaga terus awareness-nya hingga sekarang 2017. Nah oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan ini (Focus Group Discussion (FGD)) menjadi sarana kita, men-share produk kita di negara lain. Lalu apa sih benefit yang bisa didapatkan dari elektromobilitas. Ternyata benefit itu banyak seperti dari ekonomi, kesehatan, dan pendidikan," kata Jodie.
(lth/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kok Bisa Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98?
Katanya Jakarta-Bandung Lewat Tol Japeksel Cuma 45 Menit, Ternyata...
Pelajaran dari Kecelakaan Fortuner Melintir hingga Terguling di Tol