Ini Alasan Suzuki Tak Sertakan Baterai Lithium-Ion di Ertiga Diesel

Ini Alasan Suzuki Tak Sertakan Baterai Lithium-Ion di Ertiga Diesel

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 09 Feb 2017 10:50 WIB
Foto: Rangga Rahadiansyah
Bogor - Ertiga Diesel dengan teknologi hybrid ringan sudah diluncurkan di Indonesia. Suzuki Ertiga Diesel Hybrid itu masih diimpor secara utuh dari India.

Tapi, ada satu komponen yang tidak disertakan Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada Ertiga Diesel ini. Komponen itu adalah baterai lithium-ion yang perannya digantikan dengan baterai (aki) 70 Ampere Hour (Ah).

"Di India ada yang lithium-ion. Kenapa tidak dibawa ke sini? Pertama masalah cost, kita pengin memberikan harga jual yang seminimum mungkin," kata Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, Harold Donnel kepada detikOto di sela test drive Ertiga Diesel Hybrid di Bogor, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang kedua, lanjut Harold, adalah biaya perawatan tambahan. Karena lithium-ion itu memiliki umur maksimal. "Entah per 30.000 kilometer misal harus diganti, berarti ada additional cost," kata Harold.

Yang ketiga, kata Harold adalah masalah daur ulang. Karena sifat baterai harus didaur ulang dan harus diregistrasikan ke pemerintah.

"Bagaimana treatment daur ulangnya, pengolahan limbahnya, enggak bisa kita asal buang saja. Itu yang membuat kita ya sudah pakai aki basah normal saja tapi dayanya kita tinggikan, sehingga akinya bisa mengganti kinerja baterai lithium-ion," ujar Harold.

Jenis baterai 70 Ah ini adalah aki basah. Jadi, aki itu harus tetap dirawat layaknya aki basah biasa yang perlu diisi air aki.

"Pengecakannya ada alatnya apakah akinya masih bagus atau tidak. Direkomendasikan mengecek setiap kali servis. Paket servis kita sudah masuk ke paket cek aki, konsumen tidak usah khawatir aki habis atau tdiak. Kalau sudah habis masanya akan direkomendasikan untuk diganti," jelas Harold.

(rgr/ddn)

Hide Ads