Dikutip Motortrend, Selasa (3/1/2017), berdasarkan survei yang dilakukan di AS, sebanyak 60 persen pengendara tidak peduli saat ada sebuah pembelajaran mengenai kendaraan plug-in hybrid.
Tercatat sebanyak 60 persen pengendara tidak peduli dengan kendaraan listrik, dan sebanyak 80 persen pengendara di AS belum pernah mengendarai mobil listrik, berdasarkan data dari hasil survei Altman Vilandrie & Company.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, masa depan listrik tidak terlihat begitu buruk jika Anda mempertimbangkan statistik lainnya. Karena dari 2.500 pelanggan yang disurvei, hanya 3 persen mengatakan saat ini mereka memiliki sebuah kendaraan listrik, meskipun 10 persen mengatakan mereka berencana untuk membeli satu sebagai kendaraan mereka berikutnya.
Dan 60 persen dari pengemudi mengatakan mereka telah menikmati mobil listrik, sementara hanya 8 persen mengatakan mereka tidak menikmati pengalaman.
Dan berdasarkan data konsultan, jika harga mobil listrik bisa menurun, maka besar kemungkinan akan sangat membantu penjualan mobil listrik.
"Hal harga, dan analisis kami menunjukkan bahwa model yang lebih terjangkau akan mengubah persepsi mobil listrik adalah barang-barang mewah untuk elit perkotaan," kata Altman Vilandrie & Company Director Soumen Ganguly.
"Mobil listrik dan self-driving adalah masa depan transportasi pribadi, namun para produsen mobil harus terus memperkenalkan mobil listrik ini mulai dari sekarang" katanya.
Terakhir berdasarkan survei yang ada, untuk pengendara yang berusia matang, sebanyak 65 persen akan memilih mobil listrik dari VW atau Ford. Namun kaula muda mengatakan akan memilih Mercedes atau Tesla. (lth/rgr)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Harga Mobil di Indonesia Terkesan Mahal, Padahal...