Namun, suara-suara peringatan tersebut bisa dibilang berbahaya karena membuat si pengendara bingung mana suara yang memang benar-benar harus didahului.
"Kita menghabiskan waktu untuk mematikan bunyi-bunyi peringatan pada mobil tersebut," kata pemimpin teknisi senior untuk kualitas audio di Ford Motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita pasti ingin mendengarkan suara mobil datang," kata Direktur Senior di perusahaan software QNX, Grant Courville.
Beberapa tahun terakhir, para desainer mobil listrik sedang bereksperimen untuk menambahkan suara yang bisa memberikan peringatan ke pejalan kaki sehingga mereka tahu bahwa ada mobil lewat di sekitarnya.
Hal tersebut telah diterapkan pada mobil Nissan Leaf yang dikenal dengan Approaching Vehicle Sound for Pedestrian. Sistem tersebut diset pada kecepatan di bawah 25 km/jam bakal mengeluarkan suara dari speaker di depan mobil.
Sejauh ini belum ada standar yang ditetapkan untuk suara pada mobil listrik. Badan keselamatan lalu lintas nasional Amerika (NTHSA) kini sedang mengkaji hal itu.
Di dalam kendaraan misalnya, para programer audio sedang bekerja untuk mengurangi suara yang berbahaya. Seperti pada mobil dengan 3 baris kursi sulit untuk si pengendara berbicara dengan penumpang yang duduk di kursi paling belakang.
"Anda mungkin tergoda untuk berbalik dan mengalihkan pandangan dari jalan," jelas Courville.
QNX sendiri tengah mengembangkan sistem yang bisa mendeteksi apa yang dibicarakan si pengendara dan menggunakan mikrofon untuk berbicara dengan penumpang yang duduk di kursi paling belakang.
"Kalian sebaiknya tidak berteriak untuk mengobrol di dalam mobil," tutup Courville. (dry/lth)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru