Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Yan S. Tandiele menyebut, diharapkan pengembangan kendaraan desa ini dikerjakan dari nol di Indonesia. Tapi, kata Yan, untuk membangung industri bukan berarti 100 persen dari dalam negeri.
"Itu melibatkan berbagai macam teknologi dan industri komponen. Dan ada komponen-komponen yang tidak bisa dibuat di sini. Pasti dari luar," kata Yan menjawab pertanyaan detikOto kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk critical equipment seperti mesin dan axle, ada salah satu produsennya," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Dalam pelaksanaannya, Kemenperin bersama sejumlah pelaku industri otomotif dan akademisi telah berkomitmen untuk mempercepat pengembangan kendaraan pedesaan.
Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan MoU antara Kemenperin dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) dan 22 perguruan tinggi dalam upaya penguatan industri kecil dan menengah di sektor otomotif, peningkatan kapasitas SDM industri otomotif serta pengembangan kendaraan pedesaan.
"APM (agen pemegang merek otomotif) bisa jadi berkolaborasi, tapi kita belum sampai ke sana. Tapi intinya ini adalah mobil yang dikembangkan dengan kekuatan sendiri," ujar Yan.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid