Hal tersebut langsung dikatakan CEO Ferrari Jakarta, Arie Chirstopher, dikarenakan pelanggan Ferrari di Indonesia mempunyai jenis karakter yang berbeda.
"Ya ini adalah merupakan pilihan lain, yang memang sesuai karakter customer. Kan ga semua customer punya karakter hardcord kan. Seperti Ferrari 488, kan ga semua customer punya karakter itu, jadi beberpa customer juga memiliki karakter grand tourer," ujar Arie di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arie mengatakan, bahwa GTC4Lusso T ini memiliki volume yang paling sedikit bila dibandingkan dengan produk ferrari lainnya. "Memang set-upnya mobil ini dibanding ferrari lain volume-nya lebih kecil, karena dibuat lebih eksklusif," tuturnya.
Selain yakin penjualan GTC4Lusso akan berjalan mulus, Arie juga yakin penjualan Ferrari di tahun depan akan lebih baik dibanding tahun ini.
"Banyak faktor lah, tax amnesty, orang confidence untuk spending, ga takut lagi. Itu merupakan sinyal positif. Ya mungkin ekonomi juga sudah picking up, sekarang di beberapa sektor juga picking up kan sebetulnya. Biasanya sektor otomotif paling terakhir yang picking up," tambah Arie. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Momen Anies Baswedan Mau Isi BBM di SPBU Shell, tapi Stok Kosong
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Indonesia Ribut BBM Etanol 3,5%, Toyota: Di Luar Negeri Sampai 85-100%