Bosch memperlihatkan optimalisasi internet di mobil melalui serangkaian fungsi dan sistem bantuan yang terkoneksi dalam ajang Bosch China Automotive Inovation Day 2016 di Suzhuo, China. Dalam ajang ini dimemperkenalkan Bosch Show car.
Mandy Brunkau, Marketing Communications of Bosch Car Multimedia menunjukkan betapa mudahnya pengoperasian sistem tersebut sekaligus meminimalisir kemungkinan gangguan yang dialami pengemudi saat berkendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun mobil masa depan yang terkoneksi juga memiliki kemampuan lebih. Dengan koneksi ke smart home, mobil akan terhubung dengan peralatan rumah tangga seperti sistem pemanas atau keamanan yang dapat dioperasikan setiap saat. Misalnya, jika ada kurir yang mengirimkan paket saat tidak ada orang di rumah, melalui sebuah sentuhan di layar kendaran, kurir bisa meletakkan paket di dalam rumah dan mengonfirmasi penerimaan. Interaksi dengan teknologi kini benar-benar dalam berbagai bentuk, serta menawarkan kenyamanan dan keamanan. Infotainment terkoneksi memungkinkan pengemudi berkendara dengan nyaman melewati lalu lintas jalanan, tetapi juga menjalani keseharian mereka. Pengemudi bisa menggunakan mobil masa depan untuk mengakses layanan online dan aplikasi smartphone β dan mereka juga bisa berinteraksi menggunakan gerakan dan ucapan seolah berbicara dengan penumpang. Ini akan mengubah sebuah mobil menjadi asisten pribadi sebenarnya bagi pengemudi.
Konektivitas membuat informasi pengemudi lebih up to date daripada sebelumnya. Ini sangat penting terutama bagi para pengemudi yang sering mengalami salah jalur. Bosch saat ini mengembangkan fungsi peringatan wrong-way driver berbasis cloud yang akan memberitahu kemungkinan bahaya, sepuluh detik setelah pengemudi mengambil jalur yang salah. Sebagai modul perangkat lunak murni, fungsi ini dapat diintegrasikan dengan biaya rendah melalui aplikasi smartphone seperti myDriveAssist dari Bosch atau sistem infotainment lainnya yang telah ada. Untuk mendeteksi kejadian mengemudi salah jalur, sistem berbasis cloud ini membandingkan pergerakan aktual kendaraan dengan arah jalur yang berlaku. Jika ada ketidaksesuaian, dalam hitungan detik pengemudi yang salah arah akan menerima peringatan atas kesalahan tersebut. Pada saat yang sama, mobil terdekat dari arah berlawanan juga mendapatkan notifikasi bahaya.
Sistem mengemudi otomatis yang lebih canggih semakin meningkatkan keselamatan lalu lintas. Perkembangan teknologi ini mulai diterapkan di jalan raya mulai 2020. Berdasarkan riset kecelakaan dari Bosch, otomatisasi yang semakin meningkat dapat mengurangi angka kecelakaan secara signifikan β di Jerman saja, kasusnya menurun hingga sepertiga kejadian. Bosch juga menampilkan sistem dan sensor yang diperlukan saat berkendara secara terotomatisas. Para pengunjung juga bisa mengetahui cara kerja jalan raya percontohan, sebuah sistem otomatisasi yang lebih canggih yang mengasumsikan seluruh tugas dan tanggung jawab pengemudi di jalan raya. Teknologi ini sudah diuji di jalan umum. Bosch saat ini sedang melakukan pengujian atas kemudi otomatis di jalan raya, tidak hanya di Jerman dan Amerika Serikat, tetapi juga di Jepang.
Di masa depan, mobil juga bisa melihat adanya tikungan dan memperhitungkan kemungkinan titik-titik bahaya berkat adanya informasi real-time dari internet pada lokasi kemacetan lalu lintas, lokasi konstruksi, dan kecelakaan. Data ini akan berfungsi sebagai "connected horizon" elektronik dan memberikan gambaran lebih jelas bagi pengemudi mengenai kondisi sekitar jalan yang dilalui β lebih lanjut bisa meningkatkan keamanan dan efisiensi.
Setiap perjalanan berakhir dengan memarkir kendaraan. Untuk membuat proses parkir menjadi lebih mudah, Bosch mengembangkan sistem baru yang disebut layanan parkir otomatis. Solusi ini tidak hanya membantu pengemudi untuk menemukan ruang kosong di lahan parkir namun juga memungkinkan mobil melakukan fungsi parkir secara otomatis. Pengemudi cukup meninggalkan kendaraan persis di pintu masuk lahan parkir. Kemudian, dengan aplikasi smartphone, pengemudi memberi instruksi pada mobil untuk mencari tempat parkirnya sendiri. Ketika siap berkendara lagi, pengemudi tinggal menginstruksi mobil yang terparkir untuk kembali ke titik/lokasi posisi awal saat pengendara meninggalkan mobil. Layanan parkir otomatis ini bergantung pada infrastruktur cerdas di lahan parkir dan sistem sensor yang tertanam pada kendaraan serta konektivitas keduanya. Sensor pada trotoar dapat memberikan informasi terkini mengenai ruang parkir mana yang kosong sehingga memungkinkan mobil untuk mencari lokasi secara otomatis. Bosch tidak hanya sedang mengembangkan komponen parkir otomatis namun juga semua komponen yang diperlukan untuk sistem ini. (pam/rgr)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Pokoknya Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Tol kalau Mau Panjang Umur!
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi