Bersama beberapa perwakilan media dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Australia, detikOto berkesempatan mengunjungi pabrik Bosch di Changsa, China.
Pabrik wiper Bosch di Changsha memiliki luas keseluruhan 82.000 meter persegi, pabrik tersebut mempekerjakan 4.640 karyawan dan dilengkapi laboratorium riset dan pengembangan seluas 2.400 meter persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: BoschR&D Chamber Test untuk wiper kaca |
Lewat tekhnologi wiper flate-blade bosch memperkenalkan teknologi wiper yang menjamin keselamatan berkendara lebih baik dibanding wiper model konfensional maupun wiper model hybrid.
Wiper flate-blade bosch telah diperbarui tanpa menggunakan bracket untuk menghadirkan distribusi tekanan yang merata ke seluruh bagian mata pisau. Dengan demikian flat-blade dapat menyeka lebih efisien saat cuaca ekstrem sekalipun.
Foto: BoschSapuan wiper Bosch Flat blade, menyeka permukaan kaca lebih sempurna. |
Foto: BoschPengetesan wiper merek kompetitor |
Wiper flate-blade juga telah melalui serangkaian pengujian mulai performance test, environmental test, reliability test, dan equipment development test.
Pabrik otomotif Bosch di Changsa menggunakan standar, peralatan dan proses produksi yang serupa dengan pabrik otomotif utama Bosch khusus untuk wiper di Tienen, Belgia.
"Kami berkomitmen menghadirkan produk bermutu tinggi dari pabrik Changsha. Desain yang kokoh, kualitas terpercaya, dan tingkat pelayanan yang unggul menjadi titik fokus kami dalam memenangkan dan menjaga kepercayaan konsumen," kata Regional President for Bosch Electrical Drives for Asia Pacific Norman Roth seperti dilaporkan reporter detikOto Hasan Al Habshy dari China, Kamis (27/10/2016).
Formula karet eksklusif yang terdapat pada wiper flat-blade Bosch membuatnya tahan terhadap keretakan maupun kerusakan akibat paparan sinar ozon dan matahari dalam jangka waktu yang panjang. Bahkan setelah 200.000 siklus menyeka, wiper flat-blade dari Bosch masih sanggup bekerja sebaik saat pertama kali dipasang.
Foto: BoschHasil pengujian ozone untuk wiper Bosch, wiper tidak retak |
Foto: BoschTes ozone untuk produk kompetitor, ada bedanya ya? |
Wiper flate-blade sendiri dilengkapi quick clip adaptor yang memungkinkan pengemudi melakukan pemasangan wiper dengan mudah dan cepat.
"Pada 1999, Bosch mengembangkan wiper flat-blade pertama dan sekarang teknologi ini menjadi pilihan utama para produsen mobil untuk sekitar 90% kendaraan baru di Eropa. Tren teknologi flat-blade juga telah marak di Jepang dan kami berharap tren serupa akan mencapai pasar Asia pada tahun-tahun mendatang," ujar Wang Yufeng, Director of Sales and Marketing Service, Bosch Automotive Aftermarket di Asia Pasifik Tenggara.
Foto: Bosch |
Untuk menjamin kualitas produknya, Bosch memberikan label 'Made in Bosch' sebuah standar produksi yang konsisten di seluruh dunia.
Pabrik otomotif Bosch di Changsa menggunakan standar, peralatan dan proses produksi yang serupa dengan pabrik otomotif utama Bosch khusus untuk wiper di Tienen, Belgia.
"Kami berkomitmen menghadirkan produk bermutu tinggi dari pabrik Changsha. Desain yang kokoh, kualitas terpercaya, dan tingkat pelayanan yang unggul menjadi titik fokus kami dalam memenangkan dan menjaga kepercayaan konsumen," kata Norman Roth.
(hab/ddn)












































Foto: Bosch
Foto: Bosch
Foto: Bosch
Foto: Bosch
Foto: Bosch
Foto: Bosch
Komentar Terbanyak
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Sudah Banyak yang Gagal, Seberapa Penting Indonesia Punya Mobil Nasional?