"Nacha itu nama anak singkatan dari Nadine cantik. Berdirinya tahun 2012, dan booming ternyata, tiga tahun ini," ujar Dedy Thabrani Z, pemilik kedai kopi Nacha.
Sebelum menjadi sebuah kedai kopi yang cukup terkenal di Aceh, Dedy mengawali usahanya hanya dengan menjual produk kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedy juga mengatakan bahwa ideologinya menjual dan membuka usaha kopi, untuk membangkitkan kedai kopi dan kopi lokal di Aceh. "Karena Aceh ini kebetulan merupakan salah satu sumber kopi arabica terbesar di Indonesia jadi peluangnya besar," tutur Dedy.
Selain ideologinya untuk mengangkat Aceh sebagai sumber kopi arabica terbesar, Dedy mengaku telah memasok kopinya ke beberapa kedai kopi di Aceh.
"Kita juga ekspor ke Singapura dan Sydney, Australia. Tetapi sudah berupa bentuk jadi biji olahan," ujar Dedy.
Para risers yang telah mencoba kopi dari kedai kopi Nacha mengaku sangat menikmati keoriginalan kopi asli Aceh.
"Ya enak ya, karena memang kopi asli Aceh gayo, terasa originalnya bagus untuk kesehatan," ujar Firman Hidayat, Riser asal Aceh.
Selain menikmati keaslian kopi di kedai kopi Nacha, para risers juga dibekali dengan sedikit penjelasan mengenai kopi. Mulai dari proses pembuatan dan jenis-jenis kopi.
Nacha travel Cafe terletak di jalan Panglima Nya Makam Lampineung No 100 Banda Aceh. Buka pukul 09.00 WIB - 01.00 WIB.
"Kalau malam minggu kita sampai jam dua malam baru tutup," tambah Dedy.
Tarif yang dikenakan di kedai kopi ini mulai dari Rp 12 ribu sampai Rp 45 ribu pergelas. Sedangkan untuk produk perbungkus di mulai dari Rp 35 ribu untuk 1 ons sampai Rp 250 ribu untuk 1 kg.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru