Perjalanan DRE (Datsun Risers Expedition) 2 berlanjut dari Museum Aceh menuju ke museum berikutnya yakni Museum Tsunami.
Museum didirikan pertama kali tahun 2007 kemudian diresmikan oleh Presiden RI saat itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2008.
Museum didirikan pertama kali tahun 2007 kemudian diresmikan oleh Presiden RI saat itu yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2008.
"Kemudian pengisian sarana dan prasarana dibuka lagi 2011 diresmikan kembali oleh Bapak Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh pada saat itu. Dan dibuka sampai sekarang," ujar pemandu lokal, Sofie.
Ketika masuk Museum Tsunami pengunjung akan melewati lorong Tsunami yang menggambarkan pelarian dari ganasnya gelombang Tsunami. "Peristiwa 26 Desember saat itu," tutur Sofie kepada detikOto.
Lalu dilanjutkan dengan memasuki Memorial Hall (ruang kenangan) dan sambung ke ruangan sumber doa.
"Itu di-cover dengan nama-nama korban wakil saja mewakili dari korban Aceh sebanyak 3.800 nama, kalau asli 230 ribu termasuk yang hilang," ucap Sofie.
Lanjut ke lantai dua, ada ruang audio visual yang menampilkan video amatir tentang kejadian tsunami dengan durasi sekitar 10 menit.
Sedangkan untuk koleksi di Museum Tsunami ini sendiri diisi dengan beberapa barang-barang peninggalan bekas Tsunami.
"Koleksi untuk di ruang pamer tsunami ada koleksi peninggalan-peninggalan tsunami, rumah tangga, sepeda motor sepeda, mobil ada juga," ungkap Sofie.
Di lantai tiga terdapat ruang geologi, ruang pendidikan untuk anak sekolah, mengenai penyebab gempa dan tsunami. Dan juga dilengkapi dengan ruang simulasi. Lanjut ke lantai 4, ada ruang khusus untuk evakuasi jika ada bencana yang tiba-tiba datang.
"Jadi kita buka ketika ada bencana, masyarakat Aceh boleh melarikan diri kemari langsung ke lantai 4. Jadi tidak dibuka untuk umum cuma untuk evakuasi bencana," tutur Sofie.
Untuk tarif masuk Museum Tsunami tidak dikenakan biaya. "Kecuali kalau diminta untuk memandu. Kalau tarif 1-20 orang Rp 50 ribu. Kalau turis asing Rp 150 ribuan," tambah Sofie
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi