Terbakarnya mobil Sapu Angin yang sebelumnya meraih juara I dalam ajang EcoShell Marathon Challenge Asia 2016 di Filipina itu diketahui saat peti kemas mobil Sapu Angin akan diturunkan dari truk pengangkut di arena lomba.
"Kami melihat saat akan diturunkan sudah terlihat asap mengepul, kami curiga ada sesuatu yang tidak beres. Dugaan kami benar mobil dalam peti kemas sudah terbakar," kata Ir. Witantyo M.Eng.Sc, dosen pembimbing dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (28/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih menyemangati tim yang belum bisa menerima kenyataan pahit ini. Yang jelas kami sudah tidak bisa lagi turun di arena lomba. Kami mohon maaf atas dukungan yang telah diberikan seluruh masyarakat Indonesia. Ini ujian terberat bagi kami di arena lomba ini," imbuhnya.
Sapu Angin sendiri akan berlaga dengan para juara dari 3 benua, masing-masing Asia, Eropa, dan Amerika. Lomba tidak hanya pada konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tapi juga diadu kecepatan. Asia diwakili oleh lima tim, masing-masing tiga dari Indonesia, ITS, UI, dan UPI, dua lainnya dari Singapura dan Filipina. (ze/rgr)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Bensin Shell Sudah Tersedia Lagi Pakai Base Fuel Pertamina, Gimana Kualitasnya?