Keberangkatan tim menuju London ini akan dilepas secara resmi oleh Rektor ITS di Rektorat ITS, Kamis (23/6). Dalam ajang yang diadakan kali pertama sejak 30 tahun diselenggarakannya SEM ini, para juara dari tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Amerika akan diadu tidak hanya pada konsumsi penggunaan bahan bakar yang irit, tapi juga diadu kecepatannya.
Asia diwakili oleh lima tim yakni dari Indonesia, Singapura dn Filipina. Dari Indonesia diwakili oleh tiga tim dari ITS, UI, dan UPI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manager Tim Sapu Angin ITS Rizkiardi Wilis Prakoso mengatakan, selama sebulan terakhir ini sebelum keberangkatan telah dilakukan perbaikan-perbaikan pada mesin untuk meningkatkan performa, antara lain pengaturan mesin, penyesuaian transmisi, dan meningkatkan kinerja sistem pengereman.
"Perbaikan teknis ini untuk memastikan mobil kami bisa lolos pada technical inspection, sebagai syarat wajib sebelum terjun ke sirkuit," tuturnya.
Selain perbaikan teknis, imbuh cowok yang kerap disapa Wilis ini, tim juga menyiapkan perbaikan pada non teknis seperti menyeleksi ulang pengemudi yang akan mengendarai dan membangun kekompakan tim. Saat ini, mobil Sapu Angin XI (generasi 11) yang akan berlaga ini sudah diberangkatkan menuju London sejak 10 Juni lalu.
Sedangkan anggota tim baru akan berangkat pada 26 Juni mendatang. Dijelaskan Wilis, perbedaan mendasar dengan kejuaraan SEM di Filipina, selain adu cepat, pada kejuaraan di London ini juga dinilai penggunaan bahan bakar. Di London nanti, penggunaan bahan bakar dibatasi, lalu mobil diadu cepat dalam lintasan, di mana posisi start dan jumlah bahan bakar yang diberikan bergantung pada hasil kualifikasi.
"Usai melakukan beberapa perbaikan kami juga harus menguji keandalan mobil, baik dalam penggunaan bahan bakar maupun capaian kecepatan. Kami akan menyimulasikan kondisi sirkuit di London dengan kondisi saat uji coba di sini," jelas mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini.
Secara teori, menurut Wilis, konsumsi bahan bakar yang pernah dicapai pada saat di Filipina masih bisa ditingkatkan lagi. Hal ini karena kondisi di London yang relatif dingin, sehingga konsumsi bahan bakarnya pun bisa lebih irit.
"Soal kecepatan kami masih harus mengintip tim-tim lain dari Amerika dan Eropa," katanya.
Kecepatan yang selama ini dicapai mobil Sapu Angin ini bisa mencapai rata-rata 70 km per jam dengan konsumsi bahan bakar 250 km per liter. (iwd/ddn)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Bensin Shell Sudah Tersedia Lagi Pakai Base Fuel Pertamina, Gimana Kualitasnya?