Namun langkah ini membuat merek ternama asal Jerman ini, harus meningkatkan harga jual mobilnya. Seperti dikatakan Senior National Sales Manager GMM, Jonas Cendana, di Jakarta.
"Awalnya ada beberapa produk yang kita rakit di Indonesia, seperti Touran, Tiguan dan Golf. Sekarang kita lebih fokus ke CBU, karena perbedaan harga merakit dan CBU itu tidak terlalu jauh," kata Jonas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perubahan harga lebih tinggi ya tetap ada, sebenar-benarnya harga hanya selisih sekitar 15-20 persen. Tapi sebenarnya tidak hanya itu, problemnya kemarin mata uang euro tahun lalu sempat naik tinggi, meski dirakit di sini tapi euro-nya tinggi ya kita tetap pusing," katanya.
"Namun seluruh suplai tetap aman dan tidak ada masalah. Tapi kita melihat situasi tidak mau terlalu konservatif, kita lihat situasi dahulu (untuk mendatangkan unit lebih banyak-Red). Untuk Polo konsumen paling lama harus menunggu 1 bulan, kita sekali suplai bisa mencapai 60-100 unit Polo dan untuk Scirocco mencapai 10-15 unit," tambahnya. (lth/rgr)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta