Tokyo - Suzuki menggunakan data efisiensi bahan bakar dan metode pengujian emisi yang berbeda dengan peraturan di Jepang. Akibat terungkapnya kasus tersebut, Wakil Presiden Eksekutif Suzuki Motor Corporation, Osamu Honda dikabarkan mengundurkan diri.
Kabar itu dilaporkan oleh Nikkei. Dilaporkan, Osamu Honda mundur untuk bertanggung jawab atas penggunaan metode pengujian konsumsi bahan bakar yang salah di Jepang.
Namun, seperti diberitakan Reuters, Rabu (8/6/2016), Suzuki menolak untuk mengomentari kabar ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Suzuki mengakui bahwa sebagian dari tes penghitungan konsumsi bahan bakar di beberapa kendaraan dikumpulkan dari tes dalam ruangan. Padahal, persyaratan Jepang mewajibkan kendaraan harus diuji secara langsung.
Mobil yang menggunakan data yang salah adalah mobil kecil dengan mesin hingga 600 cc. Di Jepang, mobil dengan mesin kecil mendapatkan keringanan pajak.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru