Sertifikasi SDM Jadi Hal Mutlak di Industri Otomotif

Menuju Negara Industri Otomotif

Sertifikasi SDM Jadi Hal Mutlak di Industri Otomotif

Niken Purnamasari - detikOto
Kamis, 12 Mei 2016 13:36 WIB
Sertifikasi SDM Jadi Hal Mutlak di Industri Otomotif
Foto: Agung Phambydhy
Jakarta - Peran Sumber Daya Manusia (SDM) di industri, khususnya industri otomotif di Indonesia merupakan salah satu bagian terpenting. Untuk membangun SDM yang berkualitas dan berdaya guna, tentu perlu usaha dari pelaku industri dan pemerintah.

Upaya untuk membangun SDM berkualitas untuk industri otomotif salah satunya pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan spesifik. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono menjelaskan upaya untuk mengembangkan SDM yang terampil juga membutuhkan sertifikasi yang dapat diakui oleh industri nasional maupun global. Untuk mendapatkan sertifikasi, para pelaku industri otomotif di Indonesia juga berperan dalam pengembangan SDM.

"Negara maju itu tenaga kerjanya certified atau diakui oleh negara-negara tertentu. Itu gap kita. Banyak orang-orang pintar tapi tidak punya bukti kalau pintar. Kita harus punya semacam pembuktian kalau kita punya capability. Sekarang kita on the way discussion dengan Menaker bagaimana industri berperan untuk mendevelop tenaga kerja terampil," jelas Warih kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Warih memberi contoh, para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat magang di Toyota selama dua hingga tiga tahun. Selanjutnya, mereka yang telah mendapat pelatihan di Toyota akan mendapat sertifikat dan membukakan pintu lebih lebar bagi mereka untuk berkiprah di industri lainnya.Β  Kerja sama antara pemerintah dengan pelaku industri akan menjadi kesinambungan yang sinergis dalam mencetak SDM yang berkualitas.

"Mungkin kalau pemerintah sendirian mendevelop, butuh waktu lama. Bagaimana supaya industri atau perusahaan lain bareng-bareng mendevelop orang-orang melalui Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah atau industri sendiri sebagai tempat mendapatkan skill. Certified dilakukan oleh industri sendiri," paparnya.

Muara dari pengembangan SDM Indonesia yang terampil dan berkualitas, dikatakan Warih akan menarik minat para investor di Indonesia untuk mengembangkan industri.

"Ini ada hubungannya dengan supply chain, supaya saat investor datang, dia tanya mana tenaga kerjanya. Dulu masing-masing industri mengembangkan tenaga kerja masing-masing. Nah sekarang, bagaimana industri juga ikut berpartisipasi membangun SDM tapi di areanya masing-masing. Supaya, nanti mereka-mereka ini siap kalau ada industri baru yang berkembang," tandasnya. (nkn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads