Blue Bird: Meski Dianggap Mobil Capek, Mobil Eks Taksi Lebih Terawat

Mobil Bekas Taksi

Blue Bird: Meski Dianggap Mobil Capek, Mobil Eks Taksi Lebih Terawat

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 03 Mei 2016 13:58 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Mobil bekas taksi yang dijual kembali memang menimbulkan pertanyaan apakah kondisinya masih prima atau tidak. Apalagi, ketika menjadi armada taksi, mobil harus menempuh jarak jauh. Mobil eks taksi sering dianggap sebagai 'mobil capai' yang telah menempuh jarak panjang.

Meski begitu, Blue Bird yang menjual eks aramada taksinya mengklaim, perawatan mobil bekas taksi lebih terjamin. Hal itu mungkin berbeda dengan perawatan mobil bekas pribadi.

"Kalau saya bilang perawatanya (yang dinomorsatukan oleh Blue Bird). Selama operasional perawatan terjamin. Lalu didukung komputerisasi. Jadi ketika mobil itu sudah harusnya diservis ya langsung diservis, enggak bisa keluar (untuk beroperasi menjadi taksi). Ketika sparepart waktunya harus diganti langsung diganti," kata Used Car Center Assistant Manager Blue Bird Group Tri Winarsih kepada detikOto di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri melanjutkan, selain perawatan rutin, perawatan harian melalui laporan pengemudi taksi juga dilakukan. Jadi, ketika pengemudi taksi mengeluh ada yang tidak beres dengan mobilnya, maka mobil itu langsung dibenahi.

"Sekarang kan ada aplikasi, apabila pengemudi ada keluhan bisa langsung disampaikan," ujar Tri.

Tri mengatakan, sistem perawatan itu mungkin menjadi pembeda dengan mobil bekas penggunaan perorangan. Mungkin ketika mobil bekas pribadi masih nyaman dipakai padahal sudah waktunya servis, pemiliknya masih menunda servis.

"Mobil pribadi sama mobil taksi yang tahunnya sama, mungkin kalau mobil pribadi kita pakai sendiri, terus waktunya servis, ngerasa masih enak jadi enggak servis. Saya aja kalau punya motor sering lewat, kalau masih enak entar-entaran servisnya," ucap Tri.

Begitu juga dengan penggantian suku cadang. Ketika sudah jatuh tempo, maka suku cadang harus ganti meski kondisinya masih bagus.

"Mungkin juga sparepart-nya malah mudaan kita (mobil eks taksi dibanding mobil bekas pribadi). Misalnya (sparepart) mobil pribadi enggak diganti, kita kan pasti diganti. Walaupun kondisinya 70 persen kalau waktunya ganti harus ganti," ujar Tri.

"Itu yang membuat walaupun kilometer panjang, kita masih berani mengatakan mobil kita perawatannya bagus. Buktinya eks taksi reguler Blue Bird yang 300 ribuan kilometer masih dipakai taksi lain, gitu aja," klaim Tri.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Humas Blue Bird Teguh Wijayanto. Menurutnya, perawatan rutin itu dilakukan bukan untuk dijual nantinya, tapi juga untuk pelayanan ketika mobil masih menjadi armada taksi.

"Kita kan punya standar. Bukan karena pengin dijual. Tapi karena pelayanan (ketika masih operasi menjadi taksi). Bukan sekadar perawatan tapi untuk pelayanan," kata Teguh. (rgr/ddn)

Hide Ads