Mobil Shell Ini Miliki Angka Konsumsi BBM Sampai 38 Km/Liter

Mobil Shell Ini Miliki Angka Konsumsi BBM Sampai 38 Km/Liter

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Jumat, 22 Apr 2016 15:37 WIB
Mobil Shell Ini Miliki Angka Konsumsi BBM Sampai 38 Km/Liter
Foto: Shell
Beijing - Shell memperkenalkan mobil konsep yang irit BBM. Mobil disebut Shell membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding mobil konvensional.

Mobil itu dirilis di Beijing, China, Jumat (22/4/2016). Shell optimistis jika mobil ini akhirnya diproduksi dapat mengurangi penggunaan energi secara signifikan di sektor transportasi jalan raya. Β 

Mobil dikembangkan Shell bersama dengan Gordon Murray, seorang desainer mobil Formula 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proyek ini adalah suatu pencapaian penting di bidang rekayasa otomotif. Saya merasa bangga atas pencapaian para ilmuwan Shell dan mitra mereka dari Geo Technology dan Gordon Murray Design. Wawasan yang diperoleh dari proyek ini akan mengubah cara pandang kita terhadap penggunaan energi di sektor transportasi jalan raya. Penggunaan energi dan perubahan iklim merupakan masalah serius di masyarakat," ujar Executive Vice President - Shell's Global Lubricants Businesses Mark Gainsborough.

"Mobil kami mungkin berukuran kecil, namun memiliki potensi sangat besar. Kami ingin mempercepat kemajuan diskusi tentang bagaimana kita bisa membuat kendaraan jalan raya lebih hemat energi dan rendah karbon. Oleh karena itu, dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, kami bermaksud untuk membagikan hasil penelitian proyek ini dengan para perancang mesin, produsen mobil, akademisi, dan pakar lainnya di bidang otomotif," tambah Vice President, Shell's Lubricants Research Team Andrew Hepher.

Seperti apa profil mobil?

1. Desain

Foto: Shell
Dari sisi desain, mobil konsep Shell memiliki tampilan yang 'tinggi dan ramping' sekaligus memberikan pengalaman berkendara yang berbeda dengan posisi kursi pengemudi di tengah dan dua kursi penumpang di belakang.

Desain ini menghasilkan pengaturan tempat duduk yang sangat unik sehingga bisa memuat tiga orang walaupun tampak mungil dari luar.


Radius perputaran arahnya pun menjadi lebih kecil dibandingkan dengan standar taksi London sehingga membuatnya sangat cocok dikendarai di kawasan perkotaan.

Mobil berkapasitas tiga penumpang ini merupakan bukti nyata yang menunjukkan bagaimana efisiensi energi dapat ditingkatkan dengan cara memanfaatkan teknologi mutakhir yang ada saat ini melalui proses "co-engineering". Dalam proses tersebut, bodi mobil, desain mesin, dan oli mesin dibuat secara bersama-sama. Β 



2. Butuh energi yang lebih sedikit

Foto: Shell
Hasil pengujian independen dan penelitian siklus hidup kendaraan yang ketat menunjukkan bahwa mobil konsep Shell akan mampu menghemat energi primer sebesar 34% sepanjang siklus hidupnya jika dibandingkan dengan mobil perkotaan pada umumnya yang ada di Inggris.

Mobil konsep Shell hanya akan memerlukan sekitar 50% dari energi yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengoperasikan mobil keluarga kecil yang umum digunakan di Inggris dan 31% dari energi yang dibutuhkan kendaraan SUV yang umum tersedia di Inggris.


3. Hasil perubahan desain mobil Gordon Murray sebelumnya

Foto: Shell
Mobil konsep Shell ini merupakan hasil perombakan total dari rancangan mobil perkotaan Gordon Murray T.25 produksi tahun 2010 yang pada saat itu menggunakan oli prototipe poduksi Shell untuk meningkatkan efisiensi energinya.

Dibuat berdasarkan platform iStream dari Gordon Murray Design yang telah dipatenkan, mobil konsep Shell melambangkan perombakan radikal dari segi rancangan, pengembangan, dan produksi mobil.

Mobil ini menggabungkan teknologi-teknologi mutakhir berbobot ringan dengan berat mobil hanya 550kg) dan diproduksi dari bahan-bahan dengan energi dan jejak karbon rendah yang dipilih secara seksama.

Pengalaman Gordon Murray di sirkuit Formula 1 juga turut berperan dalam pengembangan mobil ini, khususnya terkait dengan karakteristiknya yang memiliki resistensi tinggi terhadap tabrakany dan keringanannya.

Mobil baru ini merupakan buah hasil kolaborasi co-engineering antara para perancang kendaraan, mesin, dan pelumas terkemuka dunia, yang merancang khusus ketiga elemen kendaraan tersebut agar dapat bekerja optimal bersama-sama.

Dalam pembuatan mobil ini, pendekatan holistik diterapkan untuk mengurangi energi dengan berfokus pada pemilihan bahan desain, perampingan kapasitas mesin secara besar-besaran sehingga energi yang dibutuhkan lebih sedikit, dan proses penghantaran energi yang lebih sederhana dan efisien berkat desain mesin dan formulasi pelumas yang inovatif guna meminimalkan dampak negatif pemakaian energi selama keseluruhan siklus hidup.

4. Konsumsi BBM Irit dan Emisi CO2 rendah

Foto: Shell
Shell mengatakan konsumsi bahan bakar mobil ini telah diukur menggunakan berbagai protokol uji kendaraan yang meliputi steady state maupun urban driving style.

Hasil uji sampel antara lain menunjukkan tingkat konsumsi bahan bakar pada steady state 38km/liter pada kecepatan 70km/jam dan penurunan emisi sebesar 4,67g CO2/km berdasarkan New European Driving Cycle (NEDC) berkat penggunaan pelumas yang dirancang khusus, atau setara dengan peningkatan efisiensiΒ  bahan bakar sebesar 5% dibandingkan dengan oli mesin standar yang umum tersedia di Inggris.

Mobil konsep Shell diuji secara independen di fasilitas uji otomotif tersertifikasi di Inggris dan diperbandingkan dengan sejumlah mobil lain yang memiliki kondisi serupa guna mengukur ekonomi bahan bakar dan emisi CO2.

Dalam uji NEDC resmi, mobil konsep Shell menghasilkan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan mobil perkotaan berbahan bakar bensin biasa (28%) dan mobil hybrid (32%).

Mobil ini memanfaatkan versi modifikasi dari Drive App Shell yang dioperasikan melalui smartphone, yaitu aplikasi yang memberikan umpan balik secara real time kepada pengemudi melalui grafik pada layar. Tujuannya adalah untuk senantiasa mengingatkan bahwa konsumsi bahan bakar sangat bergantung pada perilaku pengemudi.

Β 

5. Bodi mobil sebagian dibuat dengan teknologi 3D printing

Foto: Shell
Sejumlah komponen mobil ini dibuat dengan menggunakan teknologi 3D printing untuk mempercepat konstruksi kendaraan prototipe ini.

Selain itu, bodi mobil dibuat menggunakan serat karbon hasil daur ulang yang bisa dirakit hanya dengan biaya seperempat dari mobil baja konvensional, dan hampir seluruh bagian mobil ini dapat didaur ulang di akhir masa pakainya.
Β 
Halaman 2 dari 6
(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads