Diberitakan Reuters, Senin (1/2/2016), produsen mobil dengan penjualan tertinggi di dunia sepanjang 2015 itu menghentikan produksi sementara, menyusul meledaknya pabrik baja yang dioperasikan oleh salah satu afiliasinya.
Pabrik baja Aichi Steel Corp meledak pada 8 Januari lalu. Hal itu menyebabkan perlambatan produksi part baja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah pernyataannya, Toyota berencana untuk melanjutkan produksi pada 15 Februari mendatang. Toyota menegaskan, produksi di luar Jepang tidak akan terpengaruh. Di Jepang, Toyota memproduksi 40 persen mobil dari produk global.
Toyota, termasuk merek Toyota, Lexus, Daihatsu dan Hino memproduksi 4 juta kendaraan di Jepang pada 2015. Sekitar 46 persen produksi mobil di Jepang diekspor ke beberapa negara.
Aichi Steel mengatakan, ledakan di pabrik Chita, Jepang pada 8 Januari lalu memaksa produksi baja tertahan. Produsen baja itu akan kembali melanjutkan operasi pada Maret mendatang.
Penundaan produksi ini diperkirakan bakal mempengaruhi rencana Toyota untuk memproduksi 4,13 juta kendaraan di Jepang pada tahun ini. Sementara di seluruh dunia, Toyota berencana untuk memproduksi 10,2 juta kendaraan setelah membukukan penjualan sebanyak 10,15 juta kendaraan di dunia selama 2015. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis