Seperti dilaporkan Automotivenews, Senin (2/11/2015), rencana itu diungkapkan langsung oleh Chief Executive Officer Mitsubishi, Osamu Masuko, sebelum pembukaan Tokyo Motor Show 2015. Dia mengasatakan, crossover anyar itu bakal diposisikan di antara Mitsubishi Outlander medium dengan Mitsubishi Outlander Sport.
Rencananya, mobil itu mulai diproduksi pada musim gugur 2017. Mobil ini mengadopsi gaya desain sdari konsep crossover eX yang kini tengah ditampilkan di Tokyo Motor Show 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil lima penumpang tersebut merupakan jawaban dari Mitsubishi atas permintaan masyarakat Negeri Paman Sam tersebut. Maklum, penjualan varian crossover di negara itu dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat.
Kondisi ini membawa berkah tersendiri bagi Mitsubishi. Penjualannya mengalami peningkatan. Bahkan varian crossover Outlander menyumbang 56 persen dari total penjualan sepanjang tahun lalu.
Tercatat, sepanjang Januari hingga September lalu penjualan merek ini mencapai 73.257 unit atau naik 26 persen dibanding tahun lalu. Mitsubishi membukukan penjualan pikap naik 12 persen.
βKami memberikan perhatian untuk produksi SUV/Crossover,β ujar Masuko. βPasar SUV/Crossover tengah bertumguh, dan kami ingin menikmati bisnis yang baik saat ini,β ucapnya.
Terlebih, pada tahun depan Mitsubishi juga akan menggelontorkan Mitsubishi Outlander PHEV Plug-in hybrid. Mobil ini diharapkan terjual 6.000 unit pada 2016 mendatang.
βAmerika merupakan pasar yang besar, sehingga tentu saja kami akan melanjutkan penjualan di sana,β kata Masuko.
Pada Juli lalu, Mitsubishi telah menghentikan produksi di Normal, Illinois, Amerika Serikat. Kebijkan tersebut merupakan bagian dari upaya penataan kembali produksi global pabrikan tersebut. Selanjutnya, pabrikan ini berkonsentrasi memproduksi model buatannya di Jepang, Rusia, serta Asia Tenggara.
Kini pabrikan di Amerika Serikat itu tengah dalam proses dijual. Hanya, himgga kini belum ada pabrikan atau pihak lain yang berminat membelinya. βTapi kami belum menyerah,β ucap Masuko.
(arf/lth)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru