General Motors Indonesia (GMI) memberikan kesempatan langka untuk meninjau langsung fasilitas produksi GM di Korea Selatan. detikOto bersama beberapa awak media lainnya bisa melihat langsung proses produksi mobil-mobil di Korea.
Pabrik yang disambangi detikOto dan beberapa awak media lain, Rabu (21/10/2015) terletak di Bupyeong, Korea Selatan. Kota itu ditempuh dari Seoul selama satu jam menggunakan bus.
Sayangnya, ada beberapa peraturan yang melarang wartawan mengambil gambar proses produksi. Jadi maaf kalau kami tidak bisa memberikan gambaran detail kondisi pabrik. Namun setidaknya, pengalaman berharga ini bisa menjadi pengetahuan bagaimana proses prouksi mobil di Korea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memasuki line perakitan body, kami diharuskan menggunakan kacamata keselamatan. Sebab, ada beberapa material yang beterbangan yang bisa melukai mata jika tidak dilindungi.
Body shop ini mampu memproduksi 60 unit kendaraan per jam. Uniknya di body shop 1 tak banyak pegawai yang mengerjakan perakitan ini. Di sini, semua perakitan bodi dilakukan oleh robot.
Setidaknya 411 robot digunakan untuk proses penyatuan bodi. Memang, saat detikOto masuk ke body shop 1, hanya ada satu-dua pegawai yang mengoperasikan aplikasi penggerak robot.
Di body shop 1, proses pertama adalah menyatukan bagian-bagian bodi menjadi bodi seperti ruang untuk bagian mesin, lantai mobil bagian depan dan belakang menjadi kesatuan bagian bawah. Bersamaan dengan itu, bagian-bagian samping juga disatukan menggunakan robot otomatis.
Kemudian, bagian bawah mobil, bagian samping dan atap disatukan menjadi bodi utuh. Bodi tersebut belum terisi apapun, hanya bagian struktural saja dan masih berwarna perak logam, belum dicat.
Untuk diketahui, pabrik di Bupyeong ini memproduksi mobil kecil dan SUV kecil, beberapa di antaranya adalah Chevrolet Aveo, Chevrolet Trax yang akan segera melncur di Indonesia dan Opel Mokka.
Dari body shop 1, kami beralih menuju General Assembly Shop 1. Di bagian ini, bodi mobil yang sudah disatukan kemudian mendapatkan perangkat lainnya seperti mesin, interior dan lain-lain.
General Assembly Shop memproduksi 60 unit kendaraan per jam. Bedanya, di line ini tidak menggunakan robot, melainkan masih menggunakan tenaga manusia.
Bodi yang sudah disatukan kemudian dicat. Selanjutnya, semua pintu dipasang, interior dipasang, dan dilengkapi kaca. Setelah itu, mobil yang diproduksi dipasang tangki bahan bakar dan mesin juga diletakkan.
Selanjutnya, bodi direkatkan dengan beberapa baut dan dipasang ban. Setelah itu, mobil sudah menjadi satu kesatuan yang bisa dijalankan.
Namun, prosesnya belum berhenti di situ. Masih ada proses pengecekan mulai dari pengecekan sistem elektrik, pengecekan visual, hingga tes dyno.
Di fasilitas ini juga terdapat pengecekan apakah mobil ada kebocoran atau tidak. Caranya, mobil disiram dengan air deras, jika air masuk ke dalam kabin atau ke bagian yang seharusnya tahan air, maka harus dibenahi terlebih dahulu.
Oh ya, pabrik ini hanya beroperasi sebanyak 2 shift per hari. Proses produksi dimualai pukul 07.00 pagi hingga pukul 15.00 pada shift pertama kemudian dilanjutkan dari pukul 15.00 hingga tengah malam.
"Kami tidak membuka jam kerja sepanjang malam karena regulasi pemerintah terkait tenaga kerja," kata Senior Manager Product Communcations Corporate Affairs GM korea, Haeho Park.
(rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru