Reputasi Volkswagen sebagai salah satu produsen mobil terbesar dunia sejak Juli 2015 saat ini tercoreng. Hal tersebut muncul usai Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menemukan bahwa VW menggunakan software untuk mengelabui emisi gas buang.
Setelah pelanggaran tersebut terkuak, sontak saja VW seolah dihajar habis-habisan. Mulai menurunnya harga saham, turunnya kepercayaan konsumen, perombakan jajaran eksekutif, bahkan pengaruhnya memiliki efek domino pada perusahaan mobil asal Jerman lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun profesor keuangan dari INSEAD, Theo Vermaelen berpendapat bahwa apa yang sedang dihadapi oleh Volkswagen pada taraf ini memiliki dampak yang masih terbatas. Dampak akan berpengaruh secara sistemik jika banyak perusahaan mobil Jerman lainnya terbukti melakukan pelanggaran yang sama seperti VW.
"Jika tidak ada perusahaan lain yang melakukan, maka kehancuran masih bisa dibatasi. Namun jika banyak perusahaan lain yang mengikuti seperti Volkswagen, maka akan jadi masalah besar bagi industri mobil di Jerman. Bahkan untuk perekonomian Jerman keseluruhan," ujar Theo seperti dilansir CNN, Selasa (29/9/2015).
Untuk saat ini, perusahaan mobil Jerman lainnya seperti Mercedes-Benz, dan BMW serta perekonomian negara yang dipimpin oleh Kanselir Angela Merkel tersebut masih bisa bernafas lega.
Ekonom dari Berenberg, Holger Schmieding berpendapat meski produksi dan ekspor mobil diesel menurun, tapi tidak akan mengurangi lebih dari 0,2 persen PDB Jerman. βPermintaan untuk mobil bertenaga non-diesel akan naik dan akan mengatasi penurunan di mobil-mobil diesel,β ujarnya.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Harga Mobil di Indonesia Terkesan Mahal, Padahal...