Saham Jaguar Land Rover (JLR) memang telah dibeli oleh pabrikan asal India, Tata Motors, namun pabrikan itu belum berniat untuk membangun pabrik di negeri itu. Masih lemotnya penjualan menjadi pertimbangan utama.
Seperti dilaporkan Motorbeam, Rabu (16/9/2015), pernyataan itu diungkapkan langsung Chief Executive Officer JLR, Ralf Speth di sela acara pembukaan Frankfurt Motor Show 2015.
Dia mengatakan meski sejumlah pabrikan mobil mewah β antara lain Audi, Mercedes, dan BMW β telah membangun pabrik di India, namun JLR tak akan serta merta mengikutinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Speth juga menegaskan, kinerja JLR terus menanjak naik setelah sahamnya dibeli Tata Motors setelah resesi 2009 β 2010.
Bahkan, kata dia, sejak 2010 penjualan mobil besutan JLR telah naik tiga kali lipat. Sementara, jumlah tenaga kerja bertambah dua kali lipat.
Tahun ini di Frankfurt Motor Show, JLR memamerkan SUV pertamanya Jaguar F-Pace. Mobil ini diklaim sarat dengan teknologi canggih.
Sedangkan India saat ini menjadi salah satu pasar otomotif terbesar di dunia. Meski tak sebesar Amerika Serikat dan China, namun pertumbuhan pasar negeri it uterus terjadi.
(arf/lth)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh