Mereka berniat mengikuti DRE gelombang dua karena ingin mencari pengalaman baru mengendarai mobil bersama rombongan dan menempuh perjalanan jauh. Hal itu diakui oleh Winona.
Gadis kelahiran 9 Januari 1993 itu sekaligus ingin menjajal mobil Datsun GO+ Panca. Ini adalah pengalaman perdana baginya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, Winona hanya berkendara di dalam kota. Dia juga biasanya membawa mobil bertransisi otomatis.
"Biasanya di dalam kota dan bawa matik. Cumu dulu kan waktu belajar bawa manual. Kalau dalam kota bawa metik. Biasnya pakai city car. Nah ini sekarang lagi adaptasi lagi pakai manual," ujarnya.
"Tapi aku takutnya nyusahin rombongan, karena kan baru adaptasi lagi sama manual. Cuma belum biasa sama kopling dan gasnya sih," ujarnya.
Berbeda dengan Alifiya, wanita yang akrab disapa Alif itu sudah biasa mengendarai mobil bertransmisi manual. Bedanya, kali ini adalah perjalanan panjang pertama bagi Alif.
"Nggak susah, enteng banget. Biasanya pakai aku pakai MPV. Mesinnya enak sih, 1.200cc. Enak, tarikannya kencang. Jalanan belok-beloknya seru sih. Belum terlalu kerasa capek sih, Aku ga pernah nyetir jauh-jauh. Kalau nyetir paling 5 jam aja," kata wanita kelahiran 6 Juli 1993 itu.
Alif cukup senang diberikan kesempatan mengikuti DRE ini. Sebab, dia suka jalan-jalan. Dengan mengikuti DRE, Alif jadi bisa mengunjungi tempat-tempat cantik di tengah perjalanan.
"Dari keluarga boleh-bolehin aja. Soalnya sering traveling. Sebenarnya aku senang jalan-jalan, biasanya pakai kendaraan umum. Terus suka susah ngunjungin tempat-tempat lain. Nah ikut Datsun bisa tahu kan ke mana. Persiapannya tidur cukup, sama makan. Mentalnya sotoy aja sih, ngeberaniin diri aja," ujar Alif.
Begitu juga dengan Mareyla, wanita yang kerap disapa Lala itu mengaku tertarik dengan perjalanan DRE ke Sulawesi. Dia menilai jalur di Sulawesi ini tak berbeda jauh dengan di Sumatera.
"Karena seru jalan-jalan, tertarik aja. Gue enggak pernah ke Sulawesi. Kayaknya enggak terlalu jauh kaya Trans Sumatera. Tapi di Sulawesi serunya banyak ketemu sama laut. Walaupun seram jalannya tapi menarik. Karena banyak tikungan-tikungan tajam, tadi pas bertiga banyak kagetnya, ada tikungan-tikungan," kesan wanita kelahiran 7 Maret 1992 itu.
(rgr/lth)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru