Setelah merek seperti Geely, Chery, Foton, FAW, mobil-mobil China mulai menyerbu pasar nasional. Baru beberapa hari lalu, PT SGMW Motor Indonesia Co., Ltd yang merupakan perwakilan dari SAIC-GM-WULING Automobile Co., Ltd meresmikan pabrik di Cikarang.
Pabrik berlokasi di Greenland International Industrial Center, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Dengan luas lahan 600,000 meter persegi, diperuntukkan bagi produksi dan pembuatan kendaraan di Indonesia dan sebagai basis ekspor untuk wilayah Asia Tenggara.
Investasi dari proyek ini adalah sekitar US$ 700 juta. Kapasitas maksimum pabrik ini diprediksikan dapat memproduksi hingga 150.000 kendaraan dalam setahun. Pembangunan pabrik ini diperkirakan dapat menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan untuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Induk perusahaan PT SGMW Motor Indonesia Co., Ltd, SGMW, merupakan perusahaan gabungan antara SAIC, GM and Wuling. Perusahaan yang didirikan pada 2002 ini kini telah mengeluarkan kendaraan dengan brand Baojun dan Wuling.
βBrand Wuling pertama kali diluncurkan pada 1985 dengan volume produksi yang terus bertambah hingga mencapai lebih dari 13 juta unit dan sangat dicintai serta dipercaya oleh konsumen di China,β ujar Wakil Presiden SGWM Yuan Zhijun.
Pada 2014, produksi dan penjualan SGMW meningkat menjadi 1,8 juta unit, yang membuat SGMW menjadi brand nomor 1 (satu) dalam angka penjualan di antara brand tunggal produsen otomotif Tiongkok lainnya selama hampir sembilan tahun.
Penjualan brand Wuling β Wuling Hongguang β cukup mengejutkan yaitu mencapai angka 750.000 unit dengan perolehan pangsa pasar sebesar 45,7% di tahun tersebut.
Dari Januari sampai dengan Juli tahun ini, angka penjualan SGMW mencapai lebih dari 1,11 juta dan terus memelesat naik.
Wuling kini membidik Indonesia, karena Indonesia memiliki perekonomian terbesar di wilayah Asia Tenggara dengan potensi besar pada pasar otomotifnya. PT. SGMW Motor Indonesia didirikan karena melihat potensi dan kesempatan yang masih terbuka luas di negeri ini.
βKami akan membangun fondasi yang kuat di Indonesia, mencapai pertumbuhan jangka panjang dan membangun sistem rantai pasokan, sistem manufaktur, sistem layanan penjualan, dan sistem layanan pembiayaan di lingkungan investasi terbuka dan teramat kondusif yang telah diciptakan oleh pemerintah Indonesia. Dan tentunya kami pun akan menyediakan produk dan jasa layanan yang memuaskan para pelanggan kami di Indonesia serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial di Indonesia,β ujarnya.
Terus bagaimana dengan kualitas mobilnya? Salah seorang eksekutif GM Indonesia menyebutkan jangan menyamakan kualitas Wuling dengan mobil China lainnya.
βMobilnya sangat bagus, lihat saja, Anda pasti terkejut,β ujar Direktur Manufaktur GM Indonesia Craig Smith saat ditanya detikOto soal merek Wuling.
GM di China bekerja sama dengan SAIC dan Wuling, jadi dirinya pun tahu soal kualitas mobil.
Sementara itu perwakilan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menilai hal itu bukti Indonesia masih menarik bagi investor otomotif.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengatakan, masuknya produsen China tersebut membuat persaingan di pasar otomotif akan semakin menarik. Saat ini, pabrikan asal Jepang masih mendominasi pasar dalam negeri.
"Indonesia kan pasar bebas. Jadi merek apa saja boleh dipasarkan di sini. Yang penting adalah apakah merek, modelnya, atau tipe yang ditawarkan dapat memenuhi keinginan dan persyaratan pasar," tutur Noegardjito kala dihubungi detikOto, Minggu (23/8/2015).
Selain Wuling, tak lama lagi, pabrikan mobil asal Negeri Tirai Bambu yang lain pun akan masuk ke Indonesia. Produsen tersebut bakal memproduksi mobil bermerek Sokon.
Noegardjito mengatakan, China di negaranya sendiri memiliki pasar otomotif yang cukup luas. Hadirnya Wuling dan Sokon ke Indonesia menggambarkan kedua produsen tersebut pun punya kapasitas produksi yang besar.
"Kalau suatu merek memasarkan produknya di negara lain (di luar negara asal), berarti kapasitas produksi di negara asal dari dua merek tersebut cukup besar. Tapi saya tidak punya datanya. Pasar domestik China itu besar, yaitu di atas 23,48 juta mobil terjual di 2014 lalu," paparnya.
Masuknya dua perusahaan tersebut ke Indonesia juga, lanjut Noegardjito, membuktikan Indonesia punya potensi pasar yang sangat diperhitungkan.
"Masuknya merek baru menunjukkan potensi pasar mobil di Indonesia besar. Kalau soal persaingan dengan merek yang sudah ada, itu tergantung quality cost and delivery service," tutup Noegardjito.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah