Seorang hacker atau peretas komputer mobil dikabarkan telah berhasil membobol komputer mobil listrik Tesla Mobil S, sehingga berhasil mengendalikan mobil itu. Namun, pabrikan pembuatnya, yakni Tesla Motors Inc, bertindak sigap dengan mengirimkan patch perangkat lunak komputer mobil ke markas besarnya untuk diperbaiki agar lebih aman dari aksi pembobolan.
Seperti dilaporkan Automotivenews, Jumat (7/8/2015), hacker yang berhasil membobol komputer mobil Tesla itu juga mampu mengendalikan kecepatan. Sehingga,laju mobil tiba-tiba melambat dan tak lama kemudian motor listriknya mati.
Sementara, seperti dilwartakan The Financial Times, sejumlah peneliti cybersecurity mengaku telah melakukan peretasan itu. Mereka menyebut, salah satu kelemahan dari sistem komputer mobil tersebut adalah memungkinkan hacker untuk mengambil alih manuver kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mretas mobil ketika mengemudi menjalankan mobil dengan laju lima mil per jam," tulis Rogers di laporannya . "Layar pelengkap perangkat hiburan mati, musik mati dan rem tangan mengunci, mobil pun berhenti,β ucapnya.
Adapun Tesla Motors yang dikonfirmasi menyatakan telah menerima laporan itu, dan saat itu pula mengeluarkan patch perangkat lunak komputer mobil untuk diperbaiki. Bahkan patch perangkat lunak di mobil yang telah dijual, juga telah diambil.
"Tim keamanan kami telah bekerja sama dengan komunitas riset keamanan telah memastikan bahwa kami secara terus menerus melindungi sistem kami terhadap kerentanan. Caranya dengan pengujian, validasi, dan memperbarui sistem perlindungan," bunyi pernyataan pabrikan itu.
Rentannya sistem komputer mobil dari aksi para peretas, telah memantik perhatian kalangan ahli. Mereka rencananya, mempresentasikan temuan dan penelitiannya tentang keamanan cyber di konferensi cybersecurity Def Con di Las Vegas yang berlangsung hari ini, Jumat (7/8/2015) waktu setempat.
Sebelumnya, serangan para hacker ditujukan kepada mobil buatan di Fiat Chrysler yakni Jeep Cherokee pada bulan lalu. Mobil tersebut berhasil diretas dan dikendalikan melalui komputer dari jarak jauh, bahakn mesin bisa dimatikan oleh pembobol.
Akibatnya, 1,4 juta mobil buatan pabrikan itu harus ditarik dan diperbaiki.
(arf/arf)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut