Hobi Gambar Mobil Sambil Mendulang Rezeki

#dnewgeneration

Hobi Gambar Mobil Sambil Mendulang Rezeki

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 18 Jun 2015 12:22 WIB
Jakarta - Siapa yang tidak suka bekerja sambil menyalurkan hobinya. Tentu hal itu menjadi sebuah kebanggan bagi pelakunya. Sudah menyalurkan hobi, dibayar pula.

Hal itulah yang dirasakan oleh tokoh muda yang menginspirasi kita di bidang otomotif. Sosok #dnewgeneration yang detikOto angkat ini adalah Donny Adhi Yuwono.

Meski masih muda, Donny sudah menduduki jabatan yang mentereng. Dia menjabat sebagai Department Head Model Life Improvement Department Product Planning & Development Division di PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mendesain beberapa mobil Toyota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, Donny memang sudah jatuh hati di dunia otomotif. Kecintaan mendesain produk otomotif itu pun makin terasah ketika dia mulai kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Dari kecil sudah suka otomotif. Waktu itu saya pernah gambar-gambar Corolla DX. Kemudian pas kuliah makin terasah bahwa ini memang passion saya di bidang otomotif," cerita dia.

Usai tamat kuliah di tahun 2000-an, Donny langsung memilih TAM sebagai media menyalurkan hobi sekaligus untuk mencari nafkah. Sebab, dia percaya di Toyota kemampuan dia bisa berkembang.

"Toyota kan nomor satu. Itu alasan utama sebelum masuk TAM. Memang waktu itu banyak senior-senior saya yang di merek lain. Tapi menurut saya Toyota menarik. Karena waktu itu masih baru nih, waktu itu masih di department product development. Kayaknya menarik, jadi kita bisa merintis dari awal," kata dia.

Tak lama masuk di TAM, Donny pun langsung dilibatkan dalam proyek besar. Dia harus membantu menyelesaikan proyek desain Toyota Kijang Innova generasi pertama pada saat itu.

"Desain saya yang kepilih itu desain logo Kijang Innova dan pelek," ujarnya.

Memang, setelah meninggalkan bangku kuliah, Donny mengaku belum memiliki pengetahuan luas di bidang desain produk otomotif. Alhasil, dia harus belajar dan diskusi dengan teman-temannya yang lebih senior.

"Adaptasinya saya harus banyak belajar, diskusi sama senior yang punya pengalaman lebih. Memang baru pertama masuk kerja kan enggak idealis banget. Gambar, gambar, gambar ternyata enggak bisa dibikin. Lama-lama itu akan mengasah kita, kita konsultasikan kenapa enggak bisa dibikin. Nanti untuk proyek selanjutnya kita udah tahu bentuk yang kayak gini enggak bisa dibikin. Lama-lama kita akan terasah dan tahu mana yang pantas dibikin sama yang enggak. Karena bidang ini enggak ada panduannya, hanya dari pengalaman," jelas Donny.

Selama menjadi desainer di Toyota, pekerjaan Donny tidak selalu mulus. Kesulitan-kesulitan pun kerap dihadapi, terutama yang berhubungan dengan waktu (deadline).

"Kesulitannya adalah kalau waktunya mepet. Karena kompetisi kan bergerak terus. Kadang dari bagian planning bilang kita harus bikin produk baru. Tapi kadang kompetitor udah siap-siap. Jadi untuk antisipasi," katanya.

"Pernah bikin desain tapi ternyata marketnya enggak menerima. Tapi desain itu enggak langsung dibuang. Bisa nanti beberapa bulan ke depan baru dipakai, mungkin setahun lagi. Itu wajar sih. Karena waktu banyak terbuang. Ya itu kan memang suatu proses yang harus dilalui," lanjut Donny.

Selain itu, pria yang sekarang tengah menangani desain aksesoris mobil Toyota juga mendapatkan tantangan yang tidak mudah. Dia harus mengharmonisasikan aksesoris mobil ke dalam bentuk mobil yang sudah jadi.

"Contoh kita mau bikin spoiler kit, tantangannya adalah kita harus mengharmonisasikan ke dalam bentuk mobil yang udah ada, digabung dengan aksesoris yang kita buat. Tapi, aksesoris itu harus kelihatan menjadi suatu daya tarik. Dan lagi, space-nya kan terbatas.

Namun, kesemuanya itu sudah berhasil dilaluinya. Desain mobil yang ada campur tangan Donny pun tidak bisa dihitung jari. Sudah banyak mobil yang sekarang beredar di pasaran dengan sentuhan desain Donny beserta timnya.

"Yang terbaru Rush TRD, kemudian Etios, terus tahun lalu Yaris," sebutnya.

Kini, di TAM, pria kelahiran berusia 30-an tahun itu sudah membawahi 22 orang tim termasuk tim di bidang planning, desain dan engineering. Dia juga sempat 'berguru' ke Jepang sekaligus menyumbangkan idenya kepada Toyota Motor Corporation (TMC).

"Statusnya di sana (Jepang) saya jadi kayak karyawan kontrak," katanya.

Pengalaman dan poin positif pun didapat Donny selama sekira satu setengah tahun berada di Jepang. Kini, dia bisa membangun jaringan pertemanan dengan desainer Toyota di dunia.

"Yang didapat dari sana banyak, terutama networking. Saya sampai sekarang masih kontak-kontakan sama desainer Toyota dari berbagai negara. Saya juga sering diskusi dengan mereka, 'tolong dong ini kayaknya perlu bantuan'," ucapnya.

Ayah dua anak itu pun mengaku, pekerjaan yang digelutinya semakin lama akan semakin menantang. Sebab, teknologi yang digunakan bakal semakin canggih.

"Berkarier di desain otomotif, ke depannya merupakan tantangan untuk semua desainer. Karena teknologi akan sama semua nantinya. Jadi bagaimana desainer yang menerapkan teknologi. Bagaimana mengemas desain dengan produk yang langsung berinteraksi dengan user. Banyak faktor di situ. Mulai dari material, proses produksi. Itu semua di dalam desain," kata.

Untuk itu, Donny sering mengingatkan ke timnya yang masih baru berkecimpung di bidang desain produk otomotif agar jangan sampai terlena dengan alat-alat yang canggih. Sebab, menurut dia mengeksplor ide adalah hal yang terpenting.

Pria penyuka mobil Land Cruiser 70 itu juga mengakui, tantangan di bidang yang digelutinya cukup besar. Sebaliknya, prospek masa depan bidang desain otomotif pun semakin besar.

"Apalagi industri berkembang terus. Indonesia kan jadi idaman untuk semua produsen otomotif, bukan hanya Toyota. Saya yakin semua merek otomotif ingin masuk ke Indonesia," katanya.

Makanya, selain menyalurkan hobi menggambar dan hobinya di bidang otomotif, Donny juga terus mengembangkan kemampuannya. Soalnya, bidang yang digelutinya ini makin menarik.

"Kapan lagi menyalurkan hobi yang dibayar," tutupnya diiringi tawa.

(ddn/ddn)

Hide Ads