Sudah dua hari ini risers di etape V melintasi berbagai jalanan di Pulau Dewata. Mereka mengakui, meski Datsun GO+ Panca produk low car green car (LCGC), namun kemampuannya tak diragukan lagi melahap jalanan di perkotaan, macet, hingga berkelok di tanjakan dan turunan.
Konsumen di Bali meragukan ketangguhan Datsun GO+Panca di tanjakan ekstrem di Bali seperti di Bedugul dan Kintamani. Namun, dari testimoni para risers, mungkin masyarakat Bali bisa membuktikannya sendiri Datsun GO+ Panca.
"Waktu di tanjakan, kita tetap di gir 2. Di tanjakan tadi (di Bedugul) sempat macet, tapi tetap bisa jalan dan nyaman," ujar Rendy, risers di Datsun Risers Expedition (DRE) etape V Bali-Lombok, Minggu (14/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya senang handlingnya. Meski di jalanan berliku dan menanjak, masih tetap aman," terangnya.
Ketangguhan Datsun GO+ Panca juga dirasakan risers lainnya. Rizky mahasiswa asal Surabaya ini menilai, Datsun tak diragukan lagi kebandelannya.
"Gir 2 kayak matic, kecepatannya bisa 60 Km/jam dan juga kuat menanjak. Dalam kota paling pol gir 3," terangnya.
Konsumsi BBM Datsun juga dinilai irit. Ketika melaju di jalanan maupun di tanjakan, perbandingannya antara 1 : 15,6 Km.
"Saya tahu Datsun ini mobil murah mobil LCGC. Tapi semuanya oke. Buat di tanjakan oke. Tarikannya oke. Handling juga oke. Remnya pakem," terang Natasha, salah satu risers cewek asal Jakarta ini.
Simak video perjalanan Datsun Risers Expedition Etape Ketiga (Semarang-Surabaya):
(ady/ady)











































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru