Dubes RI untuk Jepang Dorong Alih Teknologi Otomotif dari Jepang ke Indonesia

Laporan dari Jepang

Dubes RI untuk Jepang Dorong Alih Teknologi Otomotif dari Jepang ke Indonesia

Arifin Asydhad - detikOto
Jumat, 12 Jun 2015 08:13 WIB
detikOto/Arifin Asydhad
Tokyo - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra terus mendorong terjadinya transfer teknologi di bidang otomotif dari Jepang ke Indonesia. Dia juga berharap transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia tak hanya di bidang otomotif, tetapi juga bidang lain.

Pernyataan itu disampaikan Yusron saat bertemu pimpinan manajemen Astra International dan Astra Daihatsu Motor (ADM) dan sejumlah pemimpin media massa di kantor Kedutaan Besar RI di Tokyo, Jepang, Kamis (11/6/2015) waktu setempat. Yusron didampingi para diplomat Indonesia, sementara dari Astra hadir Presdir ADM Sudirman M Rusdi dan jajarannya.

Dalam pertemuan dan diskusi selama dua jam itu, Sudirman menyampaikan perkembangan transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia di tubuh ADM. Kepada Yusron, Sudirman menyampaikan saat ini sudah ada pusat riset dan pengembangan R & D) di pabrik ADM di Karawang yang telah beroperasi sejak 2013 lalu.

"Dengan adanya pusat R&D ini, paling tidak dengan adanya transfer teknologi nanti, ADM bisa melakukan rancang bangun sendiri," kata Sudirman.

Saat ini, lebih dari 500 ribu yang terdiri dari merek Daihatsu dan Toyota telah diproduksi ADM. Bahkan, sebagian di antaranya telah diekspor ke Jepang dan beberapa negara di Asean.

Yusron menyambut baik upaya transfer teknologi yang tengah berlangsung di tubuh Daihatsu dan Toyota tersebut. Salah satu program yang ia lakukan memang salah satunya terkait dengan transfer teknologi dari Jepang. Karena itu, dia siap memfasilitasi upaya-upaya untuk realisasi transfer teknologi itu.

Menurut Yusron, dalam berbagai pertemuan dengan pemerintah Jepang, sudah jelas Indonesia memiliki arti penting bagi Jepang. Indonesia dinilai memiliki posisi strategis dibanding negara-negara lain.

"Karena itu, transfer teknologi harus terjadi. Saya menjadi dubes di sini merupakan pertarungan harga diri. Kalau nanti saya pulang, jangan sampai saya tak menghasilkan apa pun," ujar Yusron yang sebelumnya sudah bertahun-tahun studi dan tinggal di Jepang itu.

Yusron juga menegaskan transfer teknologi juga bisa dilakukan melalui para generasi muda yang saat ini studi di Jepang. Dia berharap para generasi muda yang sudah menimba ilmu dan teknologi di Jepang bisa mendapat tempat mempraktekkan ilmunya di Jepang. Karena itu, kata dia, perlu ada strategi jangka panjang dari pemerintah dalam melakukan hal ini.

Dubes yang sangat fasih bahasa Jepang ini berharap ada sebagian pelajar Indonesia yang langsung kembali ke Indonesia setelah lulus untuk mengabdi pada bangsa negara. Namun dia juga menginginkan ada sebagian pelajar Indonesia untuk juga bekerja di Jepang untuk bisa menyerap ilmu dan teknologi yang digunakan perusahaan-perusahaan Jepang dan kemudian diterapkan di Indonesia di masa mendatang.

Sementara, kunjungan ke kantor Daihatsu Motor Company (DMC) yang dilakukan sejumlah pimpinan redaksi juga untuk mengecek seberapa serius DMC dalam melakukan alih teknologi ke Indonesia.

(asy/arf)

Hide Ads