Bahaya, Jika Airbag Mengembang Berlebihan

Bahaya, Jika Airbag Mengembang Berlebihan

Arif Arianto - detikOto
Selasa, 19 Mei 2015 18:08 WIB
Bahaya, Jika Airbag Mengembang Berlebihan
Jakarta - Kantung udara atau airbag di mobil dipasang oleh pabrikan pembuatnya sebagai fitur kelengkapan untuk melindungi pengemudi atau penumpang saat terjadi tabrakan, dengan cara mengembang. Namun yang terjadi tak selamanya seperti itu, airbag mengembang berlebihan dan menyebabkan mereka terluka.

Seperti dikutip dari laman New in Law, Selasa (19/5/2015), dari berbagai kasus yang terjadi selama ini, luka yang diakibatkan airbag yang mengembang berlebihan bermacam-macam. Mulai dari yang ringan hingga fatal dan berujung pada kematian bisa terjadi.

Jenis luka yang seringkali terjadi adalah luka pada kulit. Hal itu bisa terjadi karena gesekan antara kulit tubuh dengan permukaan kantung udara yang terbuat dari bahan nilon.

Ketika kantung dengan cepat mengembang dalam hitungan detik, apalagi dengan kekuatan yang berlebihan, menjadikan tingkat sentuhan dengan permukaan kulit pengemudi atau penumpang mobil juga semakin keras.

Karena tekstur bahan kantung udara yang keras, menjadikan kulit serasa digesek dengan keras. Gesekan itu memicu tempatur panas, sehingga kulit seperti terbakar.

Kedua, jenis luka lainnya adalah pergelangan tangan dan lengan pengemudi yang terkilir. Hal itu dikarenakan airbag yang mengembang dengan cepat dan melebihi takaran.

Bahkan dalam situasi yang lebih parah, pengemudi menderita patah tulang pergelangan tangan, lengan.

Ketiga, luka cedera otak atau gegar otak, cedera tulang leher hingga tengkorak. Kondisi itu bisa terjadi karena airbag memang berfungsi untuk melindungi kepala, leher, serta dada pengemudi dan penumpang mobil. Namun, persoalan menjadi lain ketika mengembang berlebihan.

Tekanan udara yang sangat kuat secara cepat dan tiba-tiba menjadikan kepala tertekan secara kuat dan cepat begitu pun dengan leher. Bahkan, dalam kasus tertentu tulang rusuk pengemudi bisa patah.

Keempat, luka bakar wajah hingga serpihan partikel yang menyebabkan luka dan kematian. Meski gas nitrogen yang digunakan untuk mengembangkan airbag tak berbahaya, namun akan lain jika proses pengembangan yang berlangsung tak semestinya.

Kantung udara akan mengembang berlebihan dan meledak. Pada saat meledak itulah, kemungkinan terjadi luka bakar pada wajah, leher, badan bagian depan, atau bagian lainnya sangat mungkin terjadi.

Bahkan kejadian akhir-akhir ini menunjukkan, akibat airbag yang mengembang berlebihan dan meledak menjadikan partikel inflator hancur menjadi serpihan. Pecahan atau serpihan yang tajam untuk menyebar dengan kuat karena dorongan ledakan yang kuat menancap ke bagian tubuh pengemudi dan penumpang mobil, dan berakibat luka serius bahkan berujung pada kematian.

(Arif Arianto/Dadan Kuswaraharja)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads