Seperti dilaporkan Automotuvenews Europe, Senin (18/5/2015), Chief Executive Officer Aston Martin, Andy Palmer, berdalih mobilnya lebih kental karakter crossover ketimbang SUV, sehingga tak cocok jika memakai platform SUV Mercedes. Sebelumnya, sejumlah media melaporkan, Aston Martin DBX bakal menggunakan platform SUV Mercedes-Benz GLC.
Maklum Mercedes adalah anak perusahaan Daimler AG. "Jelas, keduanya berada di dalam ruang yang sangat berbeda dengan apa yang ingin kami tuju. Mereka (Mercedes) sangat kental dengan (karakter) SUV, dan kami tidak ingin sebuah SUV," papar Palmer.
Dia mengatakan pihaknya ingin konsumen yang membelinya merasa seperti duduk di dalam mobil ketimbang di atas mobil. Artinya, pengguna mobil DBX itu, nantinya tak merasa duduk di jok yang tinggi seperti lazimnya SUV selama ini.
Untuk itu, Aston Martin mengembangkan arsitektur baru yang menggantikan platform yang saat ini digunakan oleh mobil sport-nya. Platform yang dimaksud merupakan pengembangan dari coupe berkonfigurasi tempat duduk 2+2.
Meski begitu begitu, bukan berarti tak akan menggunakan unsur-unsur Mercedes-Benz sama sekali. βTetapi sangat banyak adalah unsur-unsur platform kami,β ucapnya.
Akhir bulan lalu, Aston Martin menegaskan telah menggelontorkan dana senilai US$ 315 juta atau sekitar Rp 4,09 triliun untuk pengembangan Aston Martin DBX yang konsepnya dipamerkan di Geneva Motor Show 2015 lalu. Mobil ini rencananya akan dipasarkan mulai 2019 mendatang.
Sementara, seperti dilansir CNN, Aston Martin telah membuat kesepakatan dengan Daimler AG, dalam memproduksi model andalan baru. Maklum, hingga kini Daimler masih tercatat sebagai pemegang saham minoritas di Aston Martin.
Sebagai mitra sekaligus pemegang saham, Daimler mengembangkan mesin baru dan sistem elektronik yang dipasok ke pabrikan tersebut untuk model-model tertentu. Sedangkan Aston sendiri fokus menggarap konsep desainnya.
Salah satu model hasil kerja sama itu adalah konsep mobil sport Aston Martin Vulcan yang beberapa waktu lalu dipamerkan di gelaran Geneva Motor Show 2015 di Jenewa, Swiss. Mobil yang mengusung mesin 7.000 cc V12 itu dibuat sangat ekslusif, yakni hanya 24 unit saja.
(Arif Arianto/Dadan Kuswaraharja)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Bensin Shell Sudah Tersedia Lagi Pakai Base Fuel Pertamina, Gimana Kualitasnya?