"Kami mengambil sikap mundur dari Esemka dan memberi kesempatan kepada pihak Adiperkasa (PT Adiperkasa Citra Lestari, yang didirikan AM Hendropriyono) untuk investasi di Esemka," tutur Chief Executive Officer Garansindo, Muhammad Al Abdullah, usai acara Otomotif Award di Jakarta, Kamis (23/4/2015) malam.
Pria yang akrab disapa Memet itu juga mempertanyakan sikap pemerintah yang beberapa waktu lalu memberikan pernyataan tentang hasil rapat Presiden Joko Widodo dengan menteri terkait plus pihak Esemka. Dikatakan, saat membahas perkembangan mobil nasional Esemka, disebutkan Esemka membutuhkan dana awal sebesar Rp 100 miliar untuk pengembangan mobil itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada 6 Februari lalu, PT Adiperkasa juga meneken nota kesepahaman (MoU) dengan pabrikan asal Malaysia, Proton Holdings Bhd. Dan penandatanganan itu juga disaksikan secara langsung oleh Presiden Jokowi.
Setelah sinyal proyek Mobnas akan digarap, banyak pihak yang ingin meminang Esemka. Salah satunya PT Adiperkasa.
Memet awalnya mengharapkan, pihak pemerintah bisa lebih tegas soal perebutan Esemka ini. Namun nyatanya, pemerintah tidak mengambil keputusan apapun.
"Jadi terkesan pemerintah mau bantu Esemka tapi malu-malu kucing," tambah Memet.
Dengan memberikan kesempatan kepada pihak PT ACL, Memet berharap mereka memiliki visi yang sama untuk memajukan kendaraan nasional. Sebab, kata Memet, hanya Indonesia yang tidak memiliki kendaraan nasional.
Memet juga mengatakan, jika Indonesia negara tidak memiliki kendaraan sendiri, itu merupakan suatu aib negara. Apalagi Indonesia memiliki pasar otomotif yang cukup besar.
"Aib kalau enggak punya kendaraan nasional sendiri," ujarnya.
(rgr/arf)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru