Mahathir Mohamad: Studi Mobnas Indonesia 6 Bulan

Mahathir Mohamad: Studi Mobnas Indonesia 6 Bulan

Arif Arianto - detikOto
Jumat, 06 Feb 2015 17:40 WIB
Mahathir Mohamad: Studi Mobnas Indonesia 6 Bulan
Shah Alam, Malaysia -

Proton meneken nota kesepakatan dengan perusahaan Indonesia, PT Adiperkasa Citra Lestari. Isi kesepakatan itu merupakan kesanggupan pabrikan asal negeri jiran itu untuk membantu Adiperkasa mempelajari kelayakan pengembangan dan pembuatan mobil nasional.

Proton dalam pernyataannya seperti dilansir CNBC, Jumat (6/2/2015), menuturkan kedua pihak akan membuat studi kelayakan terlebih dulu. Jika hasil studi kelayakan menunjukkan sinyal positif, maka kerja sama akan diteruskan.

Chairman Proton yang juga mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, menuturkan studi itu diharapkan selesai dalam 6 bulan. Dia menuturkan ada potensi besar di pasar Indonesia, dengan penjualan yang mencapai lebih dari 1 juta unit tahun lalu, penjualan mobil pun bisa saja mencapai 4 juta di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€œKami ingin membuat joint venture dengan Indonesia ini berkembang dan menjadi mobil ASEAN,” harapnya.

Sementara bagi Proton yang dilahirkan Mahathir tahun 1980-an saat dia masih berkuasa, jika kongsi itu berjalan akan memberikan harapan baru. Soalnya, saat ini pabrikan itu tengah berjuang keras untuk menghadapi persaingan dengan merek-merek lain yang menggarap pasar Indonesia.

Pabrikan ini juga tengah berupaya keras menggenjot penjualannya menyusul menyusutnya keuntungan seiring dengan sepinya penjualan.

Namun ekspor Proton ke Indonesia masih terus berlangsung meski menghadapi kendala berupa persepsi negatif bahwa kualitas maupun desain model yang ditawarkan hambar.

Jika proyek mobnas untuk Indonesia ini berhasil, maka akan ada perlindungan tarif untuk membuat industri otomotif bisa tumbuh. Hal ini sudah diberlakukan di Jepang dan Korea.

β€œKita harus mengadopsi strategi mereka. Memang tidak biasa bagi Malaysia dan Indonesia untuk melindungi bayi,” ujarnya menganalogikan kerja sama itu.

Presiden Jokowi yang mendatangi Malaysia selama 3 hari, sebelumnya sudah berkunjung ke pabrik Proton. Jokowi yang menjadi presiden Indonesia pertama yang pernah melihat pabrik Proton ini menurut Mahathir terkesan dengan kemampuan Proton.

(arf/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads