"Mensesneg memutuskan kendaraan dinas tidak dilanjutkan, pembelian kendaraan dinas utamanya jenis dan harga diserahkan kepada pemerintahan mendatang," ujar Sesmensesneg Taufik Sukasah di kantor Setneg, Jalan veteran, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014) malam.
Menurut Taufik, pihaknya hanya bertugas melakukan pelelangan secara transparan, dan saat ini sudah menentukan pemenang lelang. "Belum kontrak, tidak ada anggaran sedikit pun yang dikeluarkan," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesungguhnya adalah bagian yang harus dilaksanakan, memahami, mengingat perkembangan. Kemensetneg memahami pengadaan mobil dinas diperlukan penyesuaian-penyesuaian," kata Taufik.
"Pengadaan kendaraan dinas untuk pemerintahan akan datang, dilakukan transparan, terbuka, akuntabel dan sesuai peraturan berlaku, anggaran negara yang dikeluarkan untuk kendaraan dinas bagi pejabat setingkat menteri belum ada yang dikeluarkan sedikit pun," tambahnya.
Taufik menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kewenangan untuk melakukan pengadaan mobil dinas untuk pemerintahan Jokowi-JK. Namun karena ada desakan publik, maka proyek pengadaan tersebut dihentikan.
"Mengingat dan memahami dengan seksama dinamika yang berkembang, kemensesneg, memahami bahwa pengadaan. Kendaraan dinas dan setingkat menteri perlu penyesuaian," tuturnya.
Pihak Mercedes-Benz hingga saat ini masih belum mau berkomentar mengenai lelang mobil menteri. Sebagai merek premium, Mercy memang dikenal selalu menjaga privacy dari konsumennya, baik personal, perusahaan maupun pemerintah.
(mpr/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar