Karena untuk menguji kemampuan dari mesin listriknya, maka Mitsubishi sama sekali tidak memodifikasi atau merubah mesin listriknya. Kondisi mesin listriknya sama seperti versi aslinya yang digunakan di jalanan biasa.
Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Expert of Technology Policy Planning Dept Mitsubishi Motors Corporation, Yasuo Tanaka di hadapan awak otomotif nasional termasuk reporter detikOto, Aditya Maulana di Sirkuit Bira, Pattaya, Thailand, Sabtu (9/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama tidak melanggar regulasi maka kita lakukan pergantian. Tahun ini terjadi pengurangan bobot 100 kg dari tahun lalu," ujar Tanaka.
Selain itu, perubahan lainnya juga dilakukan pada suspensi agar menyesuaikan kondisi medan jalan karena mobil ini akan melewati beberapa kondisi jalan, mulai dari jalan yang bagus, jelek, kering hingga berlumpur.
"Suspensi juga kita modif, tapi teknologi PHEV sama sekali tidak diubah atau standar seperti yang diproduksi massal," lugasnya.
Tanaka menambahkan, perbedaan Outlander listrik versi reli dengan versi produksi masal juga terjadi pada bagian yang dinamakan Kill Switch yang fungsinya untuk mematikan arus listrik.
"Ini hanya untuk regulasi keamanan saja. Jika ada kondisi darurat maka bisa digunakan untuk memotong arus," katanya.
Target dari Mitsubishi sendiri lanjut Tanaha adalah untuk mempromosikan teknologi listrik di masa depan. "Reli ini adalah kesempatan yang bagus untuk mempromosikan performa dan teknologi mesin listrik,"pungkasnya.
(ady/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru