Kehadiran mobil itu diprediksi bisa menebarkan ancaman serius di industri otomotif global.
Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Product Development Chief General Motors (GM), Mark Reuss. Menurutnya, jika Google terus mengembangkan mobil itu masuk dalam produksi massal maka akan menjadi ancaman serius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun bisa melakukan apa saja dengan waktu dan uang. Bila mereka tetap menetapkan keinginan itu, saya tidak ragu bahwa mereka akan menjadi ancaman dan pesaing yang serius," kata Reuss seperti dilansir dari inautonews, Jumat (30/5/2014).
Untuk diketahui, pada 27 Mei 2014 lalu Google mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk menyebarkan setidaknya 100 unit mobil autopilot untuk mulai diuji di jalanan tahun ini.
Mobil autopilot Google ini berkapasitas 2 orang penumpang dan memiliki kecepatan maksimal 25 mil (40 km/jam).
Sementara dilansir Daily Star, GM pun sebenarnya sudah mengembangkan teknologi autopilot sendiri, setidaknya semi autopilot yang dinamakan Super Cruise.
GM sudah memperkenalkan kendaraan yang mengusung teknologi ini yakni EN-V di China beberapa waktu lalu. Memang tidak terlihat seperti sebuah mobil tetapi mirip sebuah kapsul.
Mobil otonom diprediksi akan menjadi mobil yang umum kita lihat di jalanan setidaknya dalam 2 dekade ke depan.
Di 2035 menurut analis IHS Automotive Egil Juliussen, mobil otonom diprediksi bakal mencapai 11,8 juta unit. Dan di tahun 2050, hampir semua mobil bakal menggunakan teknologi otonom.
(ady/ddn)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?